Tak Mendapat Bantuan Sembako, Warga Mengeluh

Tak Mendapat Bantuan Sembako, Warga Mengeluh

PENENGAHAN – Persoalan warga korban banjir di Kecamatan Penengahan yang tak mendapat bantuan sembako berbuntut panjang. Warga yang tak mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menyampaikan protes, mereka mempertanyakan keadilan dan bentuk kepedulian dari pemerintah desa dan Kecamatan Penengahan. Seperti pengakuan sejumlah warga Desa Kekiling yang kecewa karena tidak mendapat bantuan sembako tersebut. Padahal, mereka juga menjadi korban banjir yang melanda desa setempat beberapa waktu lalu. “Apakah ada yang salah, kok bisa warga yang lain dapat bantuan sedangkan kami tidak. Kalau dibilang korban, keluarga kami juga korban, tapi kenapa warga lain saja yang dapat bantuan,” kata Azaran (38) warga desa setempat. Naza (28) warga lainnya mengaku mendapat info jika ada kesalahan informasi antara desa dan kecamatan. Ia menilai, jika ada kesalahan data, maka pemerintah wajib memperbaiki dan mengusulkan data valid yang sesuai dengan kondisi dan jumlah korban di lapangan. “Kalau ada miss komunikasi, baiknya dibetulkan. Misalkan ada data yang masuk, ditunggu dulu, ada tambahan atau tidak. Sudah benar apa belum, tepat atau tidak. Kalau datanya sudah klop, baru diusulkan,” katanya. Dikonfirmasi mengenai keluhan warganya itu, Kepala Desa Kekiling Idham Husni mengaku sudah menerima soal keluhan dari masyarakatnya. Bahkan, Idham mengatakan sudah ada warga yang menyampaikan protes soal bantuan tersebut. “Ada yang langsung, ada juga yang selentingan. Intinya ada beberapa warga yang mengatakan bahwa kami pilih kasih, padahal kenyataannya tidak seperti itu,” kata Idham kepada Radar Lamsel, Rabu (12/12). Idham mengatakan, pihaknya telah menyampaikan data yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Data korban banjir, kata Idham, dinyatakan akurat karena pihaknya menyambangi rumah warganya yang terkena banjir. “Yang kami usulkan semuanya ada 78 orang, semuanya jelas, kami punya datanya. Usulan itu real, bukan fiktif, bisa dicek langsung. Kami harus mendata sesuai dengan jumlah korban, kalau tidak, maka Pemkab tidak akan menyetujui,” katanya. Saat dikonfirmasi mengenai persoalan data bantuan tersebut, Camat Penengahan M. Yusuf, S.STP tak menjawab pesan dan panggilan telepon dari Radar Lamsel. Diberitakan sebelumnya, pendataan korban banjir yang melanda wilayah Kecamatan Penengahan beberapa waktu tidak valid. Buktinya, saat pembagian bantuan sembako bagi korban banjir di sejumlah desa di Kecamatan Penengahan masih banyak yang tidak mendapatkan. Informasi yang dihimpun dilapangan, pendataan yang dilakukan pihak desa saat terjadi bencana banjir hanya bersifat sementara, namun Pemerintah Kecamatan Penengahan sudah melaporkan data yang belum final tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Hal inilah yang menjadi penyebab ada warga yang tidak mendapat bantuan sembako. (rnd)

Sumber: