BRI Akui Koordinasi BPNT Perlu Ditingkatkan
KALIANDA – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lampung Selatan mulai dikeluhkan. Ironisnya keluhan tak hanya datang dari keluarga penerima manfaat (KPM) saja namun keluhan justru disuarakan oleh Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK). Penyebabnya, keterbatasan BRIlink ditiap kecamatan dirasa tak memadai untuk menampun jumlah KPM yang mencapai ribuan. Akibatnya, ribuan KPM tidak tercover dengan efektif karena selain program BPNT penerima PKH juga melakukan pencairan di BRI link yang disediakan pihak BRI. Kepala Cabang BRI Kalianda Noeroel Fadjari masih belum berkomentar banyak ketika dikonfirmasi Radar Lamsel perihal langkah apa yang bakal ditempuh oleh BRI. Apakah akan dilakukan penambahan BRIlink yang lebih banyak atau masih menggunakan BRIlink yang ada pada agen resmi. “ Kalau kendala pencairan BPNT di Lamsel sebetulnya tak ada, hanya koordinasinya yang perlu ditingkatkan lagi,” ujar Noeroel saat dihubungi wartawan koran ini, Kamis (20/12). Ditanya koordinasi seperti apa yang dimaksud? Noeroel yang menyebutkan sedang berada di Bandar Lampung itu belum berkomentar. “ Nanti saya konfirmasi lagi mas, saat ini sedang di Bandar Lampung. Ya,” tutupnya. Khusus di Lampung Selatan sebanyak 79 ribu penerima manfaat dari program BPNT tersebut. Namun dari sekian banyak keluarga penerima manfaat (KPM) itu belum seluruhnya menerima kartu BPNT. Secara teknis, nominal yang didapat oleh KPM dari program BPNT itu senilai Rp 110 ribu. Namun pada ketentuannya nilai itu hanya bisa ditukar dengan beras ataupun telur, bila diuangkan maka dinyatakan menyalahi aturan. Kepala Dinas Sosial Lamsel Dulkahar AP.M.Si menjelaskan ada wacana menjadikan Wardes sebagai e-warung. Tujuannya untuk memenuhi keterbatasan tempat pencairan tersebut. Karena kata dia idealnya satu desa dua BRIlink. “ Kalau dari hasil sosialisasi 25 November lalu memang kendala semacam ini sudah masuk gambaran. Kedepan akan kami kaji lagi terkait penambahan e-warung tersebut agar tidak terjadi antrean panjang saat pencairan oleh KPM,” ujarnya. Sebelumnya, TKSK Sragi Asep Debi mengatakan, saat ini di Kecamatan Sragi baru memiliki tiga loket Brilink yang ditunjuk pihak Bank BRI sebagai tempat untuk melakukan pencairan bantuan BPNT. Yaitu, di Desa Sumbersari, Kuala Sekampung dan Desa Suka Pura. “Saat ini baru ada tiga Brilink. Jumlah tersebut tentunya tidak akan cukup untuk melayani seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) di Sragi,” ujar Asep Debi kepada Radar Lamsel. (ver)
Sumber: