Frisiska Eriawan : Keluarga Fundamental Pembangunan Manusia
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Jumat 21-12-2018,09:46 WIB
GEDONGTATAAN - Peringatan hari ibu juga diharapkan dapat mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Selain itu, diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan.
\"Untuk itu, saya mengajak kaum perempuan di wilayah Kabupaten Pesawaran untuk meningkatkan perannya dalam mendukung suami dalam melaksanakan tugasnya. Dalam rangka kesetaraan dan keadilan gender, merupakan bagian dari perjuangan gerakan perempuan yang harus menjadi perhatian di era globalisasi dan persaingan yang semakin menekan saat ini,\" ujar Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona saat menghadiri peringatan Hari Ibu Ke-90 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesawaran Tahun 2018 di Aula Pemkab Pesawaran, Kamis, (20/12).
Menurut Bupati, moment peringatan hari ibu ke-90 tersebut dapat membawa pengaruh positif bagi perempuan untuk selalu membangkitkan semangat perjuangan tentang keluhuran dan keagungan peran perempuan sebagai ibu ditengah-tengah keluarga dan masyarakat. \"Khususnya kaum ibu yang ada di Kabupaten Pesawaran diharapkan untuk lebih berperan aktif dan memegang peranan penting dalam mendidik anak sebagai generasi penerus bangsa dan mendidik kaum perempuan agar menjadi generasi yang pintar, maju, berbudi pekerti luhur, penuh pengabdian kepada keluarga, bangsa dan negara,\" jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pesawaran Ny. Frisiska Eriawan menyampaikan, bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menyediakan kebutuhan seluruh anggotanya, seperti pendidikan, budi pekerti, kasih sayang, ekonomi, kesehatan dan sebagainya. Artinya keluarga merupakan fundamental bagi pembangunan manusia, sekaligus barometer kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
\"Oleh karena itu, keluarga merupakan benteng utama yang harus diperkuat,\" kata Frisiska.
Dijelaskanya, perekonomian suatu keluarga saat ini tak hanya bertumpu pada penghasilan dari laki-laki saja yang memiliki kedudukan sebagai kepala keluarga. Namun perempuan/ibu juga memiliki peran dalam membantu perekonomian keluarga. Sebab, kaum ibu masa kini tidak lagi identik dengan sektor domestik (berperan sebagai istri dan seorang ibu di rumah), tetapi telah berperan di sektor publik dengan memiliki profesi di berbagai bidang yang dapat menunjang perekonomian keluarga.
\"Oleh karena itu, kita sebagai kaum ibu hendaknya tidak melupakan kodratnya yang memiliki tugas utama sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu, meskipun kita sebagai wanita karier yang berkarya dan berprofesi di bidang apapun. Tugas utama sebagai pendamping suami dan ibu dari anak-anak kita merupakan tugas yang jauh lebih berat dan lebih mulia jika dibandingkan dengan frofesi apapun, karena dimulai dari keluarga akan lahir generasi-generasi penerus harapan bangsa,\" paparnya.
Peringatan hari ibu tersebut, lanjutnya, diharapkan tak sekedar mengenakan busana kebaya nasional dan kegiatan-kegiatan yang bersifat sementara seperti lomba menghias tumpeng dan lain-lain, tapi lebih menuju kepada sesuatu yang bersifat perjuangan yang akan lebih berguna bagi kita sendiri, keluarga, orang lain, bahkan untuk bangsa dan negara.
\"Dengan semangat hari ibu, mari kita jalin persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membedakan agama, suku dan ras, karena perbedaan itu justru akan memberi warna dalam kehidupan yang kita jalani. Setidaknya, momentum ini bisa membuat rasa nasionalisme kita ada dan bertumbuh untuk menyegarkan semangat kita, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam membangun bangsa,\" pungkasnya. (Rus)
Sumber: