Gubernur Siapkan RS Keliling Tangani Korban Tsunami
KALIANDA – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menginisiasi Rumah Sakit Keliling (RS mobile) untuk penanganan korban tsunami di Kecamatan Rajabasa dan sekitarnya. Orang nomor satu di Lampung itu mengatakan RS keliling bakal menyisir mulai dari Kecamatan Kalianda hingga Rajabasa besok (Senin ‘red). Sebab fokus utama pemerintah saat ini adalah mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan atau yang hilang terseret ombak. “ Dorangan RS keliling untuk memperkuat pelayanan pusat kesehatan yang terdampak bencana. Selain itu juga kita terus melakukan tanggap darurat termasuk memulihkan akses guna memperlancar evakuasi,” kata Ridho Ficardo di RSUD dr. Bob Bazar Kalianda, Minggu (23/12). Dikatakan respon pemerintah daerah juga sangat baik dalam penanganan korban. Untuk itu lanjutnya Pemprop Lampung akan menyuplai obat-obatan hingga memulihkan infrastruktur listrik. “ Selain penangananan korban juga kami telah mempersiapkan rehabilitasi untuk para korban pasca kejadian ini (tsunami ‘red),” ujar Politikus Demokrat ini. Untuk beberapa pulau yang masih terisolir belum tersentuk tanggap darurat? Ridho mengatakan bakal melibatkan pihak terkait untuk menembus wilayah seperti pulau sebesi dan legundi. “ Ya, insyaallah besok. Semakin cepat semakin baik, sedang kami koordinasikan dengan Pemkab termasuk dengan kepolisian dan TNI Angkatan Laut (AL) untuk menembus masyarakat yang berada dipulau,” sebut dia. Masih kata Ridho untuk kerusakan infrastruktur? Dirinya juga sudah mengajak jajarannya dari Dinas PUPR untuk mendata kerusakan pasca bencana. “ Ada mekanisme penanganan tanggap darurat nfrastruktur, kita dukung full untuk itu,” tandasnya. Ditanya keterlibatan Pemprop dalam pembiayaan korban terdampak banjir? Pj. Sekda Lampung Hamartoni Ahadis menjelaskan hal itu memang sudah ditegaskan bakal dicover oleh Pemerintah baik Pemkab maupun Pemprop. “ Bentuk dukungan kita menyeluruh tak terkecuali mengcover pengobatan untuk warga yang terdampak bencana ini (tsunami),” sebut Hamartoni. Sementara Direktur RSUD. dr. Bob Bazar Diah Anjarini mengatakan saat ini korban tewas akibat tsunami yang dilarikan ke RSUD sebanyak 19 jenazah. Sedangkan untuk korban luka jumlahnya terus mengalami perubahan. “ Korban yang meninggal dan jenazahnya dibawa ke RSUD dr. Bob Bazar Kalianda ada 19 jenazah, sedangkan 250 lainnya luka-luka. Ada beberapa korban yang dirujuk ke RS Abdoel Moeloek,” kata dia. dr. Diah menegaskan rumah sakit plat merah yang ada di Kalianda itu masih bisa menampung korban yang terus berdatangan. Pihaknya juga mengatakan bakal memberikan layanan prima kepada seluruh korban. “ Kami masih bisa menampung, masih ada gedung kosong yang kami siapkan khusus untuk situasi semacam ini. Tapi untuk ada beberapa korban yang dirujuk ke Bandar Lampung, begitu,” ucapnya. Data terakhir yang diperoleh radarlamsel.com jumlah korban meninggal mencapai 58 jenazah. Sementara 250 dilaporkan luka-luka, pencarian korban masih akan berlanjut hingga beberapa hari kedepan. Berdasar pengakuan korban yang berada di RSUD Bob Bazar masih banyak sanak saudara yang lost kontek pasca bencana melanda. “ Komunikasi putus total, warga berhamburan mengungsi kedataran tinggi. Banyak yang belum ketemu, apakah selamat atau tidak, kami berharap da krisis center untuk mempermudah komunikasi dari satu server,” kata Nadia (15) warga Desa Way Muli Timur yang selamat dari hantaman tsuami. (ver)
Sumber: