Dishub dan Satlantas Masih Berlakukan Sistem Buka-Tutup Jalur Pesisir Rajabasa

Dishub dan Satlantas Masih Berlakukan Sistem Buka-Tutup Jalur Pesisir Rajabasa

KALIANDA - Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Selatan belum bisa memastikan kapan akan dicabutnya pemberlakuan buka-tutup jalur ke arah wilayah Pesisir Rajabasa, Kecamatan Rajabasa pasca bencana tsunami beberapa waktu lalu.           Sejak diberlakukannya sistem buka-tutup oleh pihak Dishub dan Satuan Lalu-lintas (Satlantas) Polres Lamsel tiga hari lalu, setiap pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB sepanjang jalan raya Beringin, Kelurahan Bumi Agung hingga Jalan Veteran, Kalianda dipadati oleh antrian kendaraan roda empat baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang ingin melintas ke wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa.           Sistem buka-tutup dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB dan dilanjutkan pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB itu untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalulintas dikarenakan ramainya kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang melintas dijalur tersebut.            Meski kondisi dijalan tersebut saat ini sudah terlihat lenggang dari lalu-lalang kendaraan petugas maupun relawan yang membantu korban tsunami, namun petugas Dishub dan Satlantas Polres Lamsel masih secara tertib memberlakukan sistem buka-tutup ke arah jalan raya pesisir Rajabasa tersebut.           Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lamsel Anasrullah mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan dicabutnya pemberlakuan sistem buka tutup jalur ke arah jalan pesisir Rajabasa yang titik awalnya dimulai dari perempatan jalan Pasar Lama Kalianda itu.           \"Belum tahu kapan dicabutnya pemberlakukan sistem buka tutup jalan tersebut karena kami belum mendapatkan informasi lanjutan. Yang jelas pemberlakukan buka tutup jalan ini masih terus berlangsung sampai ada penghentian secara resmi,\" kata Anasrullah kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, Minggu (1/1) kemarin.           Untuk diketahui, sebelum adanya pemberlakukan sistem buka-tutup, kemacetan lalulintas sempat terjadi disepanjang jalan raya pesisir Rajabasa. Selain banyaknya kendaraan masyarakat umum yang melintas, kemacetan itu juga terjadi dikarenakan membludaknya kendaraan milik petugas maupun para relawan. Kepadatan kendaraan juga dikarenakan banyaknya kendaraan pengangkut bantuan logistik yang hilir mudik dijalan raya pesisir Kalianda dan Rajabasa untuk melakukan penanggulangan bencana tsunami yang menewaskan ratusan warga serta meluluhlatakkan bangunan tempat tinggal dan pasilitas umum yang ada diwilayah Kalianda Bawah, Desa Banding, Way Muli dan Desa Kunjir. (iwn)

Sumber: