Tujuh Korban Belum Ditemukan, Basarnas Bakal Tambah Waktu Pencarian

Tujuh Korban Belum Ditemukan, Basarnas Bakal Tambah Waktu Pencarian

Total Korban Stunami di Lamsel 118 Orang

KALIANDA – Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Lampung akan mengadakan rapat untuk membahas penambahan waktu pencairan korban hilang tsunami di Kabupaten Lampung Selatan. Menurut jadwal, rapat tersebut akan dilaksanakan pada Selasa (1/1) malam. Humas SAR Lampung Deni Kurniawan mengatakan, proses pencairan telah dilakukan oleh pihaknya sejak hari pertama pasca tsunami menerjang wilayah pesisir Kabupaten Lampung. Pihaknya kembali mengadakan rapat evaluasi, kemudian menambah perpanjang waktu pencairan selama tiga hari. “Kalau sudah tujuh hari, biasanya pencarian itu sulit. Nanti malam kami mengadakan rapat lagi dengan pimpinan, nanti akan dievaluasi. Tapi biasanya ada penambahan waktu pencarian tiga hari lagi,” kata Deni saat duhubungi Radar Lamsel, Selasa (1/1). Jika memungkinkan, Deni mengatakan, waktu pencarian bisa ditambah selama tiga hari lagi. Deni melanjutkan, proses pencarian korban hilang juga terkendala beberapa faktor, yaitu kondisi cuaca dan radius keamanan dari Gunung Anak Krakatau (GAK).           “Saat ini kondisi angin cukup kencang, selain itu faktor keamanan dari GAK juga menyulitkan. Karena tidak mungkin kami melanggar jarak aman yang sudah ditentukan,” katanya. Minggu (30/12/2018), KRI Rigel 933 berhasil menemukan Ari Agus Arman Harianto (24), seorang nelayan selamat dari terjangan Tsunami sepekan lalu. Pria asal Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan ini ditemukan di perairan Pulau Panjang yang tak jauh dari kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK) saat KRI Rigel 933 mensurvei gunung api itu. Saat ditemukan, kondisi Ari cukup stabil. Ia hanya kekurangan gizi karena tak mengkonsumsi makanan yang layak. Untuk memberikan pertolongan kesehatan secara maksimal kepada Ari, Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki, memerintahkan Kepala Balai Pengobatan Lanal Banten untuk mengirimkan mobil ambulance menjemput nelayan tersebut di KRI Rigel 933 pada saat sandar di dermaga PT. Indah Kiat Merak. Ari segera dibawa ke UPTD Puskesmas untuk mendapatkan penanganan. “Pada saat dievakuasi oleh mobil ambulance BP Lanal Banten, saudara Ari sempat bercerita bahwa sebelum ditolong oleh KRI Rigel dirinya berada di Pulau Panjang Lampung menyelamatkan diri dengan memegang bekas perahunya yang dihantam tsunami Anak Gunung Krakatau saat memancing ikan. Ia bertahan hidup memakan biji ketapang dan minum air mineral sisa-sisa yang mengapung dilaut selama tujuh hari,” katanya melalui siaran pers yang diterima Radar Lamsel, Senin (31/12/2018). Hingga Selasa (1/1/2019), Diskominfo Lamsel mencatat masih ada 7 korban yang hilang dan 118 meninggal dunia akibat terjangan tsunami yang menerjang wilayah pesisir sepekan lalu. (rnd)

Sumber: