Pemkab Pesawaran Buka Posko Kesehatan 24 Jam di Pulau Legundi

Pemkab Pesawaran Buka Posko Kesehatan 24 Jam di Pulau Legundi

GEDONGTATAAN - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona meninjau proses pendistribusian logistik dari Dermaga Ketapang Desa Batu Menyan ke Desa Pulau Legundi.
 
Kepala Bagian Protokol Sekretariat Pemkab Pesawaran Sunyoto mengatakan, kunjungan Bupati Pesawaran tersebut guna memastikan logistik terhadap korban gelombang pasang (Tsunami, Red) di Desa Pulau Legundi terdistribusi dengan baik.
 
\"Pak bupati ingin memastikan kebutuhan logistik untuk masyarakat di Legundi terpenuhi,\" ungkap Sunyoto, pekan lalu.
 
Dikatakan, posko siaga peduli bencana yang disiagakan di Legundi akan beroperasi selama 7 hari kedepan sejak bencana gelombang pasang terjadi. Dimana selain telah mendirikan dapur umum sejak Minggu (23/12), pemerintah setempat juga telah mendirikan posko kesehatan yang dibuka 24 jam di Pulau Legundi.
 
\"Sesuai intruksi pimpinan, posko kesehatan dibuka dalam 24 jam. Warga yang rumahnya mengalami kerusakan, untuk sementara beristirahat di SMP satu atap termasuk posko kesehatan,\" jelasnya.
 
Sedangkan, lanjut Sunyoto, saat ini tim reaksi cepat penanggulangan bencana masih terus menginventarisir jumlah kerusakan yang diakibatkan bencana gelombang pasang tersebut. Dimana, saat ini tim terkait, baik dari unsur pemerintah daerah, TNI, Polri dan relawan masih fokus memulihkan trauma para korban bencana.
 
\"Masih fokus penanganan korban dan trauma mereka. Selanjutnya menginventarisir apa-apa saja yang diperlukan di Legundi,\" ujarnya.
 
Tim medis yang dikerahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan di posko kesehatan bekerja secara bergantian. Karena memang para medis diintruksikan selalu standby di posko kesehatan.
 
\"Para medis standby di posko kesehatan dan dokter secara rutin berkunjung ke posko kesehatan,\" tandasnya. 
 
Diketahui, bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam akibat longsornya Gunung Anak Krakatau (GAK) yang menerjang wilayah Kabupaten Lampung Selatan dan dan Provinsi Banten juga menerjang Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pedada mengakibatkan sebanyak 52  rumah warga rusak berat dan 82 rumah rusak ringan.
 
Selain itu, bencana tsunami tersebut juga memakan satu korban jiwa yang sekitar usia 50 tahun meninggal dunia karena kondisi korban lumpuh, sehingga pada saat kejadian korban tidak bisa lari dan akhirnya tertimpa lemari pakain. Sementara, puluhan korban juga mengalami luka-luka. (Esn)

Sumber: