Terserang Penyakit WS, Petani Tambak Gagal Panen
SRAGI – Akibat serangan penyakit White Spot Syndrome (WS), sejumlah petani tambak udang vaname di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi mengalami gagal panen. Tohimin (50), salah satu petani tambak udang vaname Dusun Umbulbesar desa setempat mengatakan, penyakit WS mulai menyerang tambak petani sejak November 2018 lalu yang menyebabkan udang mati secara mendadak. “Wabah penyakit WS menyerang sejak pertengahan November, Mas. Udang mati secara tiba-tiba, akibatnya petani tambak banyak yang mengalami gagal penen,” kata Tohimin kepada Radar Lamsel, Senin (7/1). Menurut Tohimin, serangan penyakit yang disebabkan oleh virus Systemic Ectodermal and Mesodermal Baculo Virus (SEMBV) terjadi secara merata di wilayah tersebut. Akibatnya, kata dia, hingga saat ini banyak tambak udang yang masih kosong atau belum beroperasi. “Serangan penyakit ini terjadi secara merata, baik tambak tradisional maupun yang sudah intensif. Saat ini kebanyakan petani memilih mengosongkan tambak menunggu serangan penyakit ini reda,” sambungnya. Keluhan tersebut juga dirasakan oleh Nasim (39) salah satu petani tambak tradisional Dusun Kualajaya. Akibat serang penyakit WS tersebut, Nasim mengalami penurunan hasil penen mencapai 90 persen. “Saya menebar 30.000 benih yang seharusnya menghasilkan 3 kwintal. Tapi cuma bisa panen 30 kilo gram, banyak yang mati,” ucapnya. Nasim menuturkan, tidak tahu persih penyebab serangan penyakit WS tersebut. Namun, kata dia, serangan penyakit ini kerap tejadi di akhir dan awal tahun. Nasim menuturkan, saat ini petani setempat juga terbebani dengan harga udang vaname yang kian hari terus merosot. “Harapan kepada pemerintah terkait, ada penangulangan pencegahan penyakit udang vaname ini. Harga udang sekarang juga terus merosot. Dari Rp 60 ribu turun jadi Rp 50 ribu per kilogramnya. ” harapnya. (vid)
Sumber: