Warga Lingkungan Air Panas Giatkan Ronda Malam
Antisipasi Bencana Tsunami Muncul Tengah Malam
KALIANDA - Hampir lebih dua pekan bencana tsunami menerjang wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Meski kondisi cuaca laut saat ini sudah terlihat tenang dan bersahabat, namun rasa was-was dan kekhawatiran masih saja menghantui masyarakat Kecamatan Kalianda, khususnya warga yang tinggal disekitar pinggiran pantai laut Kalianda. Mereka umumnya kaum ibu-ibu dan anak-anak masih terbawa perasaan takut dan kengerian atas bencana yang muncul secara tiba-tiba pada 22 Desember 2018, malam itu. Terlebih lagi, pihak BMKG sampai saat ini masih menyatakan bahwa status Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan laut Selat Sunda masih betengger pada level III atau dalam status Siaga. Atas kejadian tersebut, sekarang ini sebagian warga dilingkungan Kalianda Bawah, khususnya para bapak-bapak dan pemuda Lingkungan V Air Panas, Kelurahan Kalianda, hampir setiap malam selalu berjaga-jaga dengan menggalakkan ronda malam yang dimulai dari pukul 22.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB atau menjelang waktunya sholat subuh. \"Sejak adanya bencana tsunami beberapa waktu lalu, kami sebagian warga dilingkungan V Kalianda Bawah mulai menggalakkan kegiatan ronda malam. Intinya untuk berjaga-jaga dan antisipasi saja, takutnya air laut naik lagi seperti waktu itu, disaat orang-orang sedang tertidur pulas,\" ujar Budi Black kepada Radar Lamsel, dilingkungan Kalianda Bawah, Selasa (8/1), kemarin. Laki-laki yang memiliki hobby naik motor vespa ini mengungkapan, sejak bencana tsunami menerjang wilayah Kalianda Bawah dan sekitarnya, sekarang ini hampir setiap malam situasi diwilayah lingkungannya (Air Panas Kalianda Bawah, red) terlihat sepi seperti lingkungan tak berpenghuni. \"Sejak peristiwa itu, lingkungan kami sekarang ini setiap malam terlihat sepi dan sunyi, terlebih pasca tsunami waktu itu, seperti kota mati,\" ungkapnya. Senada diucapkan Hardiansyah, warga Kalianda Bawah yang satu ini menuturkan, sejak terjadinya bencana tsunami, sekarang ini mulai pukul 21,00 WIB lingkungan Air Panas Kalianda Bawah sudah terlihat sepi dan sunyi. \"Waktu belum ada kejadian tsunami, walaupun jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, masih ramai masyarakat yang nongkrong dipingir-pinggir jalan atau warung. Sekarang baru jam sembilan aja udah keliatan sepi, makanya kami menggiatkan ronda malam. Kalau ada tsunami lagi, kan kita udah siap-siap untuk memberitahu keluarga,\" pungkasnya. (iwn)Sumber: