POPT Data Lahan Rusak dan Benih Padi Hilang di Rajabasa
RAJABASA – Bencana tsunami yang menerjang wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa banyak membuat kerusakan. Selain rumah dan korban jiwa, bencana yang menjadi sejarah di Kabupaten Lampung Selatan itu juga menyebabkan kerusakan lahan tanaman. Selasa (8/1) kemarin, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Rajabasa mengecek sekaligus mendata luas lahan yang rusak. Pasca tsunami yang terjadi dua pekan lalu, kerusakan lahan tanaman sekitar 30 meter persegi yang berlokasi di Desa Sukaraja. Sementara itu, tanaman di desa lain tak ada yang mengalami kerusakan. Kabar baiknya, kondisi tanaman di wilayah pesisir Rajabasa masih terbilang bagus. Namun, satu alat traktor milik kelompok tani (poktan) Harapan Maju 2 di Desa Kunjir hilang karena tersapu ombak. Petugas POPT Kecamatan Rajabasa, Syafruddin, mengatakan pendataan tersebut diperlukan agar jumlah lahan dan alat pertanian yang rusak akibat dampak fenomena iklim tsunami bisa kembali dibantu oleh dinas dan instansi terkait. “Kita lagi pendataan. Kalau sudah semua dan datanya akurat, kita sampaikan kepada Dinas Pertanian kabupaten dan provinsi. Hal ini perlu kami sampaikan, karena bantuan bibit padi bulan (Desember) kemarin juga hilang,” katanya kepada Radar Lamsel. Syafruddin mengatakan, saat ini pihaknya masih mendata jumlah benih padi yang hanyut. Dia juga mengaku kesulitan mendata berapa banyak benih yang hilang karena ketua poktan masih belum bisa dihubungi. “Belum didata semua. Rencananya besok (hari ini’red) kami akan mencoba mencari mereka (ketua poktan) di posko pengungsian. Supaya semuanya terdata, dan kami bisa langsung menymapikan ke dinas,” katanya. Pantauan di lokasi, bantuan benih padi yang hanyut terlihat tumbuh di lokasi yang tak jauh dari tempat penyimpanan benih tersebut. Petugas POPT juga mengecek rumah milik poktan, mereka menemukan rumah milik salah satu ketua poktan hancur karena diterjang tsunami bebeapa waktu lalu. (rnd)
Sumber: