Olah Kotoran Sapi Jadi Pupuk Organik

Olah Kotoran Sapi Jadi Pupuk Organik

SRAGI – Penggunaan pupuk organik dari kotoran sapi sebagai penyubur tanaman umunya masih kurang diminati petani. Namun dengan melimpahnya kotoran sapi sejumlah kelompok tani di  Kecamatan Sragi kini mulai mengolah kotaran sapi sebagai bahan penyubur tanah.           Salah satu kelompok tani yang sudah melirik potensi pengolahan kotoran sapi sebagai pupuk organik yaitu Kelompok Tani Cidahu, Desa Kedaung.           Ketua Kelompok Tani Cidahu Katni mengatakan, dengan semakin tingginya harga pupuk kimia yang ada di pasaran, saat ini petani yang tergabung dalam kelompok tani yang dipimpinya kini beralih menggunakan pupuk organik kotoran sapi.           “Sudah setahun terahir Kelompok Tani Cidahu membuat pupuk organik. Karena saat ini harga pupuk kimia semakin mahal, juga penggunaannya dapat merusak hara pada tanah,” kata Katni kepada Radar Lamsel, Selasa (8/1).           Katni menerangkan, sebelumnya kotoran sapi digunakan sebagai pupuk tanpa melalui proses pengolahan. Namun semenjak mendapatkan bantuan Upaya Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) kini Kelompok Tani Cidahu mengolah kotoran sapi dengan intensif demi menghasilkan pupuk organik yang berkualias.           “Dulu kotoran sapi dibiarkan begitu saja sampai mengering lalu dijadikan pupuk, baunya mencemari lingkungan. Tapi sekarang diolah lebih intensif, kotoran sapi di capur jerami lalu ditampung dalam bak besar sampai mengering,” papar Katni.           Katni melajutkan, dari 13 ekor sapi dalam sebulan kelompoknya bisa memproduksi 5 kwintal pupuk oranik. Selain diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pupuk Kelompok Tani Cidahu, kedepannya hasil produksinya juga dijual kepada petani diluar Desa Kedaung.           “Saat ini juga sudah banyak petani luar desa yang memesan. Namun saat ini kami masih mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan Kelompok Tani Cidahu dulu,” imbuhnya.           Terpisah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Sragi, Eka Saputra mengatakan, saat ini penggunaan pupuk organik dari kororan sapi sudah banyak diminati petani. Saat ini, kata dia, di Kecamatan Sragi terdapat dua kelompok tani yang sudah mengolah pupuk organik.           “Saat ada dua kelompok yaitu Kelompok Tani Cidahu dan Rukun Sentosa, Desa Baktirasa. Peminatnya juga sudah semakin banyak karena lebih subur, dibandingkan menggunakan pupuk organik kotoran ayam. Harapan kami pupuk organik ini dapat mengurang ketergantungan petani dalam pengunaan pupuk kimia,” harapnya. (vid)

Sumber: