Warga Keluhkan Aktivitas Pembakaran Bangkai Ayam PT. CAP
KALIANDA - Aktivitas PT. Central Avian Pertiwi (CAP) yang terletak di dusun 6, Desa Canggu, Kecamatan Kalianda dikeluhkan warga setempat. Warga mengeluhkan bau busuk yang berasal dari perusahaan yang memproduksi telur ayam itu. Hampir setiap hari warga menikmati aroma tak sedap karena aktivitas pembakaran bangkai ayam. Hal ini wajar, karena perusahaan itu selalu membakar bangkai ayam yang mati setiap harinya. Warga juga mencium bau busuk dari kotoran ayam yang dihimpun oleh perusahaan tersebut. “Bukan kecium lagi, tapi kecium sekali. Bau busuknya itu ketika proses pembakaran bangkai ayam. Ya setiap hari membakar, jadi baunya busuknya ada setiap hari juga. Kalau kotoran jarang-jarang,” kata warga setempat, Rusiman (42) kepada Radar Lamsel, Rabu (9/1) kemarin. Selain aroma pembakaran bangkai dan kotoran ayam, warga juga mengeluhkan keberadaan lalat yang datang ke pemukiman. Warga menganggap Lalat tersebut juga berasal dari perusahaan itu. Rusiman mengaku, keberadaan lalat sangat menggangu karena masuk ke dalam rumah. “Ooh lalat juga banyak, masuk ke rumah-rumah yang ada di sekitar sini. Asalnya juga dari perusahaan itu. Tapi yang paling buat pusing ya baunya itu, ngebuat orang mau muntah,” ucapnya. Hal senada juga dikatakan Rianto (23), warga lainnya. Pemuda ini mengatakan kondisi seperti sudah dialami oleh warga setempat selama bertahun-tahun. Menurut dia, warga sudah merasa dipusingkan oleh aroma busuk yang ditimbulkan perusahaan itu. “Bikin sakit kepala karena baunya. Wajar, karena kami tiap hari mencium bau seperti ini. Bayangkan saja, sejak perusahaan itu berdiri sampai hari ini,” katanya. Dia mengatakan, warga yang terdampak sempat mengajukan permohonan kepada Pemerintah Desa Canggu supaya mencarikan solusi atas masalah itu. Namun sayang, hal itu tak ditanggapi oleh pemerintah desa setempat. “Sudah, sudah pernah kami sampaikan dengan aparat desa. Tapi setahu saya, sampai saat belum ada tindakan atau teguran dari desa yang ditujukan kepada perusahaan. Ya kami bingung,” katanya. Dikonfirmasi mengenai masalah PT. CAP dengan warganya, Sekretaris Desa Canggu, Syahruddin mengatakan, pemerintah desa memang belum mengetahui dan belum memberikan teguran secara tertulis kepada pihak perusahaan. “Kalau dari kita (pemerintah desa) belum menegur. Kalau dari yang lain seperti kadus dan RT, saya belum tahu. Nanti saya koordinasikan lagi,” katanya. Mengenai keluhan warganya, Syahruddin mengaku memang pernah mendengar hal tersebut. Disinggung soal lalat dari perusahaan yang lari ke rumah warga, Syahruddin terkesan kaget. “Lalat, memangnya tidak ada obat lalatnya. Nanti kami coba sampaikan. Kalau umpamanya kita cari solusi kenapa enggak, nanti saya cek dulu, kita lihat perkembangannya,” katanya. (rnd)
Sumber: