2,6 Ton Benih Padi Hilang Diterjang Tsunami

2,6 Ton Benih Padi Hilang Diterjang Tsunami

RAJABASA - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Rajabasa telah selesai mendata jumlah benih padi yang hilang di kecamatan setempat. Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan, total benih padi yang hilang mencapai berat 2.625 kilogram. Jumlah benih yang hilang menyebabkan musim tanam pada Desember lalu gagal total. Pihak UPT Pertanian mengklaim jika benih seberat 2,6 ton lebih itu telah merusak rencana musim tanam di lahan seluas 105 hektar di tiga wilayah, yaitu Desa Way Muli Induk, Waimuli Timur, dan Kunjir. \"Memang setelah kami data dengan kawan-kawan PPL dan POPT, benih padi jenis inpara yang tidak tertanam hampir mencapai 2,7 ton. Proses penanganan gagal karena benih dihanyutkam ombak saat tsunami beberapa pekan lalu,\" kata Kepala UPT Pertanian Kecamatan Rajabasa, Muallimin, S.T kepada Radar Lamsel, Kamis (10/1) kemarin. Muallimin menjelaskan, 105 hektar lahan tersebut milik 8 kelompok tani (poktan) dari tiga desa itu. Lahan seluas 55 hektar milik 4 poktan Desa Way Muli Induk, 25 hektar milik 2 poktan Desa Waimuli Timur, dan 25 hektar lahan milik 2 poktan Desa Kunjir. \"Itu jumlah data beserta rincian dari DFI (dampak fenomena iklim) tsunami di pesisir Rajabasa. Untuk tanaman, rata-rata mengalami rusak sedang,\" ucapnya. Petugas POPT Kecamatan Rajabasa, Syafruddin, mengatakan bahwa hasil pendataan tersebut akan disampaikan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTHP) Kabupaten Lampung Selatan. Syafruddin berharap poktan yang kehilangan benih bisa mendapat penggantinya, sehingga proses penanaman masih terus dilanjutkan. \"Kita berharap ada gantinya ya, itu pasti. Mudah-mudahan ini bisa diterima, dan kabupaten bisa menyampaikan hasil kepada dinas di Provinsi Lampung,\" katanya. (rnd)

Sumber: