Bantah Kollaps, Uang Nasabah Belum Bisa Dikembalikan
CANDIPURO – Kepala Baitul Maal wa Tanwil (BMT) Dana Mulya Syari’ah (DMS) Muhajir akhirnya buka suara perihal komplain nasabah terhadap BMT besutannya. Muhajir menegaskan penarikan uang tabungan para nasabah memang belum dapat dicairkan dalam waktu dekat. Dia berkilah banyaknya permintaan masuk menyebabkan dana tidak bisa dicairkan sekaligus. “ Untuk penarikan tabungan memang belum bisa kami cairkan sekaligus karena permintaan yang masuk cukup banyak. Tapi kami pastikan uang nasabah bakal dikembalikan tahun 2019 ini,” kata Muhajir saat dihubungi Radar Lamsel, Selasa (15/1). Pria asal Candipuro ini tak mau BMT DMS dianggap kollaps meski sebagian besar cabang BMT DMS saat ini tutup. Dirinya berdalih tutupnya cabang BMT DMS sengaja dilakukan karena menejemen ingin memusatkan semuanya di kantor pusat BMT DMS di Desa Sidoasri Kecamatan Candipuro. “ Kalau disebut kollaps sih tidak, masih normal saja. Hanya memang ada problem yang mengganjal sehingga pencairan uang nasabah tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat,” ungkapnya. Ditanya kapan kepastian uang nasabah bisa dikembalikan? Sebab menurut penuturan Muhajir nasabah BMT DMS berjumlah sekitar seribu nasabah yang tersebar di Lampung Selatan. “ Untuk pastinya belum bisa kami pastikan, yang jelas tahun ini (2019 ‘red) kami pastikan uang nasabah bisa dicairkan seluruhnya termasuk nasabah dari Desa Tejang Pulau Sebesi yang sempat menginap di kantor BMT DMS,” kata Muhajir. Masih kata Muhajir, nasabah diminta bersabar karena pihaknya tengah berupaya menyelsaikan permasalahan ini. Menejemen kata Muhajir saat ini sedang menyetop penarikan uang kepada nasabah. “ Memang sedang kami setop sementara, penarikan. Nanti setelah uang dapat dicairkan kami membebaskan nasabah apakah akan tetap menjadi nasabah atau keluar dari keanggotaan koperasi. Yang jelas tahun ini mudah-mudahan selesai,” ujar pria yang mengaku sedang berada diluar kota ini. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel sejumlah cabang BMT DMS seperti di Kecamatan Sidomulyo tampak tutup tanpa aktivitas. Sementara di kantor pusat BMT DMS yang ada di Candipuro tampak tak terawat. Disanalah belasan nasabah asal Desa Tejang Pulau Sebesi menginap demi mendapat kepastian. (ver)
Sumber: