Kansilog Laporkan Ketimpangan Harga ke Satgas Pangan

Kansilog Laporkan Ketimpangan Harga ke Satgas Pangan

KALIANDA – Kantor Seksi Urusan Logistik (Kansilog) Kalianda akan menyampaikan masalah rendahnya harga jual bawang merah dan cabai di tingkat pasar dan petani kepada tim Satgas Pangan. Langkah ini diambil agar masalah ketimpangan harga tersebut bisa segera dituntaskan. Dalam dua bulan terakhir, perbedaan harga jual bawang merah dan cabai memang selalu menjadi bumbu persoalan. Pasalnya, ketimpangan harga ini membuat petani tak mampu meraih keuntungan yang maksimal. Kantor Seksi Urusan Logistik (Kansilog) Kalianda pun menduga ketimpangan harga antara petani dan pasar dipicu oleh persoalan lama, yaitu permainan di lingkungan pasar yang diduga ikut mengendalikan harga bahan pokok. “Kendalanya ada di pengepul yang mengendalikan pasar. Nanti kan ada rapat bulanan, nah di situ kita sampaikan kepada tim Satgas Pangan bahwa ada masalah di lingkaran ini,” kata Kepala Kansilog Kalianda, Susana kepada Radar Lamsel, Senin (21/1) kemarin. Menurut Susan, jika ada persoalan mengenai ketimpangan harga bawang merah, pihaknya akan siap membantu membeli dari petani dengan harga yang sesuai dengan ketetapan pemerintah. Susan mengatakan harga bawang merah menyentuh angka Rp15 ribu. “Jadi memang bawang itu segitu, di tingkat petani ya. Kita juga akan beli sesuai ketetapan untuk membantu petani, tapi dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Kalau cabai belum ada, jadi kita belum bisa menyimpulkan,” katanya. Dalam proses pembelian tersebut, Susan mengatakan bahwa Bulog hanya menjadi pembantu agar petani tak terlalu dirugikan. Pasalnya, jika bawang merah dan cabai dibiarkan saja tentu akan membusuk dan mambuat petani semakin merugi. “Yang penting kita usaha beli dulu, setelahnya itu urusan Bulog. Soal bawang dan cabai, terkadang Bulog tak mendapat untuk. Tapi kenapa kita lakukan, karena kita ingin membantu petani. Seperti itu tadi, setidaknya kita bisa meringankan sedikit keluhan mereka,” katanya. (rnd)

Sumber: