Target Tanam 2.064 Hektar

Target Tanam 2.064 Hektar

UP3 dan POPT Antisipasi Serangan Hama

PENENGAHAN – Program capaian tanam di Kecamatan Penengahan ditarget seluas 2.064 hektar. Luas tanam tersebut akan disokong dengan alokasi pupuk subsidi yang mengalami kenaikan. Pada 2019 ini, alokasi pupuk subsidi di Kecamatan Penengahan naik hampir dua kali lipat dari 2018 lalu. Tahun lalu, alokasi pupuk subsidi di kecamatan ini mencapai 1.500 ton. Sekarang, jumlah ini naik menjadi 2.735 ton. Tak hanya untuk padi saja, pupuk ini juga untuk tanaman lain. Seluruh pupuk ini akan dibagikan untuk semua kelompok tani (poktan) di kecamatan setempat. Kepala Unit Pelaksana Penyuluhan Pertanian (UP3) Kecamatan Penengahan, Sutrisno, mengatakan puncak program capaian luas tanam itu ditarget selesai di pekan ke-3 Februari mendatang. Menurut Sutrisno, pada pekan ke tiga itu semua lahan harus tertanam. Jika tidak, maka target tersebut tak tercapai. “Ya, lahan seluas itu harus tertanam. Kalau tidak, berarti itu tak tercapai. Kita sudah mulai program ini sejak beberapa bulan lalu, jadi Februari ini kita harus realistis,” kata Sutrisno kepada Radar Lamsel, Rabu (23/1/) kemarin. Mantan Kepala UP3 Kecamatan Rajabasa ini melanjutkan, kenaikan alokasi pupuk subsidi yang hampir mencapai 100 persen tersebut akan dibagi di lahan seluas 2.064 hektar. Menurut dia, alokasi pupuk yang mencapai jumlah fantastis itu dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan poktan.  “Ya, peningkatannya hampir dua kali lipat kan. (Pupuk) itu untuk keseluruhan, untuk semua poktan. Jadi, kalau ada petani yang kekurangangan pupuk, ya kita enggak ngerti lagi,” katanya. Sejauh ini, UP3 Kecamatan Penengahan masih fokus terhadap program luas tanam. Meski demikian, Sutrisno mengatakan pihaknya telah merencanakan pemantauan antisipasi serangan hama penyakit padi yang disebabkan oleh adanya wereng batang coklat (WBC). Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Penengahan, Syafruddin, menambahkan pihaknya juga akan mengantisipasi serangan hama penyakit di musim tanam kali ini. Syafruddin memprediksi, hama yang akan muncul jenis WBC dan kepinding tanah. “Kita mulai antisipasi dari sekarang, karena musim tanam sudah mulai. Hama kepinding tanah sudah mulai terlihat. Sebagai POPT, kami merekomendasikan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk menyampaikan kepada petani, jangan terlalu berlebihan memakai pestisida kimia. Akan lebih baik jika pengamatan rutin dilakukan dengan penanaman refugia,” katanya. (rnd)

Sumber: