123 Rumah di Bakauheni Terkena Banjir

123 Rumah di Bakauheni Terkena Banjir

BAKAUHENI – Pemerintah Kecamatan Bakauheni masih mendata jumlah rumah yang terdampak banjir di dua desa, kecamatan setempat. Dari pendataan sementara ini, sedikitnya ada 123 unit rumah yang terkena banjir di dua dusun, Desa Bakauheni. Rinciannya di Dusun Pegantungan 39 unit, dan Dusun Kepayang 84 unit. Sementara itu, jumlah rumah yang terkena banjir di Desa Kelawi belum diketahui karena masih dalam pendataan. Pemerintah Kecamatan Bakauheni juga belum bisa memastikan angka kerugian akibat banjir tersebut karena masih proses pendataan. “Total yang kena banjir di Desa Bakauheni itu ada 123 rumah. Kalau di Desa Kelawi, kami belum menerima laporan karena aparat desanya masih mendata,” kata Zaidan kepada Radar Lamsel, Rabu (23/1) kemarin. Menurut Zaidan, proses pendataan memang tak bisa dilakukan dengan cepat karena terbentur dengan berbagai hal. Diantaranya kondisi cuaca dan tenaga aparat desa yang sebelumnya berjibaku membantu warga membersihkan sampah dan lumpur yang disebabkan oleh banjir. “Hal-hal seperti ini perlu dilakukan dengan cermat, dan matang. Tidak bisa dilakukan sekaligus. Untuk rumah dan total kerugian akan segera diselesaikan, mungkin (pendataan) final-nya besok (hari ini’red),” katanya.  Sebelumnya, Plt. Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, mengatakan bahwa kurangnya kepedulian masyarakat terhadap alam menjadi pemicu utama terjadinya banjir dan longsor. Nanang mengatakan banjir terjadi karena adanya kedangkalan di sungai, yang kemudian menimbulkan erosi dan menyebabkan longsor.  Untuk memininalisir bencana di kemudian hari, Nanang meminta masyarakat harus peduli kepada alam. Nanang juga mengajak masyarakat agar membangun pondasi yang kokoh dengan menanam pohon-pohon yang mampu menahan erosi banjir dan longsor. Sementara ini, lanjut Nanang, yang dibutuhkan masyarakat adalah normalisasi sungai. Jika hal itu tidak dilakukan, Nanang mengatakan bahwa bencana serupa akan terjadi lagi. “Soal barang-barang yang hanyut, nanti kita data. Pak camat dan kepala desa nanti mendata apa saja yang hanyut,” katanya. (rnd)

Sumber: