Durian Tapak Indun Rajai Kontes
KALIANDA – Durian Tapak Indun asal Desa Jondong, Kecamatan Kalianda berhasil mencuri perhatian usai menjuarai kontes durian unggulan di Lampung Selatan yang diselenggarakan UPTD Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) XIII. Tekstur buah inti yang tebal dengan aroma yang menohok menjadikan durian varietas ini dihargai Rp 50.000 per buah nya. Namun durian yang ditaksir tumbuh sejak saratus tahun lalu di kaki Gunung Rajabasa ini cukup sulit dijumpai dipasaran. Basri (40), anggota Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Jondong menjelaskan, bahwa durian Tapak Indun merupakan durian unggulan dari Desa Jondong Kecamatan Kalianda. “Sebetulnya ada beberapa varietas durian lain yang ada di wilayah LPHD Jondong. Seperti durian dukat, durian cabang tiga dan tembaga. Tapi durian Tapak Indun ini yang terkenal,” kata dia kepada Radar Lamsel, Rabu (23/1). Basri menuturkan untuk kalangan penikmat durian disekitaran Gunung Rajabasa nama durian Tapak Indun tak perlu diragukan. Hanya saja kata dia, memang belum pernah diikutsertakan dalam kontes semacam ini. “ Untuk penikmat durian atau pemilik lumbung durian, nama durian Tapak Indun sudah dikenal sejak lama. Tapi memang belum dikenal secara universal dikarenakan belum pernah diikutkan kontes, maka ke depan kontes semacam ini sebisa mungkin diintensifkan guna mencari hasil unggul,” terangnya. Terdapat enam krateria penilaian untuk menentukan durian unggulan yang tumbuh diwilayah Way Pisang, Gunung Rajabasa hingga Batu Serampok. Kriteria ituemliputi berat buah, aroma, bentuk daging buah, ketebalan daging buah, citarasa buah dan tekstur daging buah. Juru seleksi lomba durian lokal KPH XIII menilai durian Tapak Indun memiliki ukuran yang cukup besar. Lalu memiliki daging yang tebal, hingga tekstur yang lembut serta menggoda di lidah. Keunggulan dari durian Tapak Indun ini, walau sudah 3 hari jatuh dari pohon tidak berubah tetap manggal dan rasanya tidak berubah tetap pulen dan dagingnya tidak lembek. Secara ukuran durian Tapak Indun cukup besar. Dagingnya tebal dan berwarna kuning. Tekstur dagingnya lembut dengan manis yang pas,” kata Iqbal Tim Penilai KPH XIII. Lomba ini diikuti oleh 35 peserta dari LPHD yang ada di Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan Katibung. Juara kedua dibawah durian Tapak Indun yakni durian Temiyang dari LPHD Tanjung Gading dan peringkat III durian Silodong dari LPHD Way Kalam. (ver)
Sumber: