Sudah Dua Kali Pondasi Hanyut

Sudah Dua Kali Pondasi Hanyut

Tenaga Teknis Ungkap Kendala Jembatan Patriot

KALIANDA – Progres pembangunan jembatan patriot tidak semulus dan semudah yang ditargetkan. Kondisi sungai serta faktor cuaca menyebabkan jembatan menuju pasar inpres Kalianda itu tak kunjung selesai hingga kini. Belum lagi sumber pendanaan pembangunan bukan dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan bergantung pada dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang ada di Lampung Selatan. Tenaga Teknis Jembatan Patriot Gembong Triono menjelaskan, proses pembangunan tetap dilakukan oleh para pekerja. Ia mencatat sudah dua kali pondasi yang telah dibangun dibawah jembatan itu hanyut terseret air sungai yang meluap ketika hujan deras. “ Nggak pernah sepi kok, selalu ada pekerja dibawah. Kendala yang kami hadapi adalah cuaca buruk dan kondisi sungai yang aktif, karena sudah dua kali pondasi yang sudah dibangun kemudian hanyut tersapu air sungai yang meluap,” ujarnya kepada Radar Lamsel, Rabu (30/1). Selain pondasi, Gembong juga membeberkan sudah empat kali material seperti kayu dan besi jembatan itu ikut hanyut. Artinya, kata dia, proses pembangunannya memang tidak semudah yang dibayangkan. “ Selain cuaca, jangka waktu pengajuan material juga turut berpengaruh. Karena setelah pengajuan estimasi material baru datang paling lambat seminggu,” ungkapnya. Masih kata Gembong, pihaknya tak bisa menuntut dikarenakan sumber dana bukan dari APBD sehingga tergantung pada suntikan dana yang disalurkan oleh para pengusaha dikabupaten ini. “ Kalau urusan dana kami sama sekali nggak tahu. Karena semuanya murni dari sumbangan perusahaan, kalau dari APBD bisa kita awasi dan kejar target tapi kalau CSR ini tidak demikian,” terangnya. Informasi yang dihimpun dari para pedagang disekitaran Kalianda, masyarakat belum semuanya paham dengan sumber pendanaan untuk pembangunan jembatan patriot. Mereka hanya tahu jembatan tak kunjung selesai tanpa tahu apa kendala dibalik pembangunan jembatan tersebut. “ Sudah kelamaan, maunya pemborongnya ditegur saja. Orang yang mau kepasar terpaksa memutar jauh, iya kalau tidak ada razia polisi. Kadang-kadang pas mau putar ketemu razia polisi,” ujar Udin (28) pedagang es yang belum tahu sumber pendanaan jembatan berasal dari CSR. Pantauan wartawan koran ini, aksi protes jembatan patriot yang digadang-gadang dilakukan oleh pedagang pasar inpres menyebabkan situasi pasar tampak lengang. Sederet toko emas, pedagang sayur hingga pedagang logistik tampak menutup tokonya sejak pagi hingga sore hari. Hanya sebagian kecil pedagang yang membuka lapaknya pada Rabu (30/1) kemarin. (ver)

Sumber: