DPRD Minta Perencanaan Jembatan Patriot Dijabarkan
KALIANDA – Perencanaan jembatan patriot Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda mesti dijabarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR). Penegasan itu dilontarkan Ketua Komisi C DPRD Lamsel, Sunyata, menyikapi aksi tuntutan masyarakat terkait pembangunan jembatan menuju pasar Inpres Kalianda tersebut. “ Kalau dari sudut pandang kami, memang baiknya DPUPR menjabarkan dari sisi perancaannya terlebih dulu. Dengan begitu semua akan tahu dan paham langkah seperti apa yang bisa ditempuh untuk keluar dari masalah ini,” kata Sunyata kepada Radar Lamsel, Kamis (31/1). Berangkat dari tugas pokok dan fungsinya, Politikus PDIP ini menegaskan Komisi C tidak bicara konteks sumber pendanaan jembatan patriot berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). Melainkan lebih kepada substansi pengawasan dan tanggungjawab Pemkab menyelesaikan perkara ini. “ Kita bicara segi pengawasannya, ketika bicara itu maka perlu diketahui seperti apa perencanaan yang dibuat oleh DPUPR. Terlepas itu dari CSR atau bukan, yang jelas jangan sampai ketika jembatan rampung justruk bestek nya tidak sesuai spek,” ujar Sunyata. Ia juga memaklumi pembangunan jembatan tersebut terkendala berbagai hal. Selain cuaca dan faktor alam lainnya, dikatakan kelemahan pengawasan karena jembatan itu bukan menggunakan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD). “ Berbeda jika sumber pendanaan jembatan itu sumbernya dari APBD, DPRD bisa menekan pengawasan agar hasilnya maksimal. Tetapi kalu sumbernya dari CSR maka DPUPR mesti menjelaskan terlebih dahulu perencanaannya. Dengan begitu kita bisa rumuskan solusinya,” ujar mantan Kades Sidoharjo, Kecamatan Way Panji ini. Masih kata Sunyata, beberapa faktor sebab akibat yang mesti diperhatikan adalah keselamatan pengguna jembatan. Ini kata dia penting, sebab jika jembatan itu belum dirubuhkan atau setelah selesai dibangun kemudian ditemukan kesalahan dalam perencanaan. Maka hal itu akan menjadi kesalahan. “ Faktor-faktor seperti ini mesti ditekan, supaya dikemudian hari jembatan selesai dibangun dan tidak terkendala suatu apapun. Maka itu kami rencanakan pertemuan dengan DPUPR dalam waktu dekat membahas persoalan ini,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya, Tenaga Teknis Jembatan Patriot Gembong Triono menjelaskan, proses pembangunan tetap dilakukan oleh para pekerja. Ia mencatat sudah dua kali pondasi yang telah dibangun dibawah jembatan itu hanyut terseret air sungai yang meluap ketika hujan deras. “ Nggak pernah sepi kok, selalu ada pekerja dibawah. Kendala yang kami hadapi adalah cuaca buruk dan kondisi sungai yang aktif, karena sudah dua kali pondasi yang sudah dibangun kemudian hanyut tersapu air sungai yang meluap,” ujarnya. (ver)
Sumber: