Tata Air Pertanian Jadi Kendala Tingkatkan Produksi

Tata Air Pertanian Jadi Kendala Tingkatkan Produksi

NATAR – Tata pengelolaan air menjadi salah satu penghambat sektor pertanian padi diwilayah Kecamatan natar. Kondisi ini membuat sektor pertanian diwilayah ini belum bisa berkembang maksimal terutama untuk meningkatkan hasil produksi. Kepala Unit Pelaksana Penyuluh Pertanian (UP3) Kecamatan Natar Murtaso mengatakan, tata air pertanian memang masih menjadi persoalan teknis yang membelenggu usaha tani padi di wilayah kerjanya. \"Hampir semua persawahan di Kecamatan Natar memang berhadapan dengan tata air yang kurang baik sehingga berpengaruh nyata terhadap produksi dan produktivitas tanaman padi,\" sebutnya. Ia mengatakan, meskipun ada satu Daerah Irigasi (DI) di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar tetapi tetap tidak ada sumber air yang cukup untuk mengaliri persawahan. \"Irigasi itu juga hanya bendungan, artinya menampung air hujan juga,\" katanya kepada Radar Lamsel, Kamis (31/1). Dia mengungkapkan, saat ini petani di Kecamatan Natar masih didominasi oleh petani jagung dan padi. \"Jagung itu mencapai 6.000 hektare sementara padi sekitar 4.000 hektare,\" ujarnya. Dia berharap, ada solusi tata kelola air untuk persawahan di Kecamatan Natar agar produktivitas padi dan jagung bisa lebih banyak. \"Saya berharap bisa segera ditindaklanjuti dengan perencanaan dan penganggarannya sehingga tata air di wilayah ini bisa segera membaik,\" katanya. Murtaso menambahkan, saat ini para petani padi tengah memanfaatkan hujan untuk mulai menanam meskipun sudah ada padi yang berumur dua bulan. \"Sudah ada yang dua bulan umur padinya, tetapi sebagian besar masih melakukan penanaman,\" pungkasnya. (Cw1)

Sumber: