Waspada! Penyakit Jembrana Intai Sapi Bali

Waspada! Penyakit Jembrana Intai Sapi Bali

KALIANDA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mengimbau kepada para pelaku usaha peternakan di Kabupaten Lampung Selatan. Imbauan itu untuk menigkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Jembrana yang saat ini telah mewabah di daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, Mesuji, dan Lampung Tengah.           Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Lampung Selatan Nomor: 900/0403/IV.02/2019, tentang peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Jembrana.           Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Lamsel drh. Arsyad Husein mengatakan, diterbitkannya surat edaran bupati tersebut untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit Jembrana diwilayah Lampung Selatan. Mengingat, kejadian penyakit yang menyerang pada ternak sapi Bali tersebut saat ini sudah mewabah kesejumlah daerah di Provinsi Lampung.           \"Jika penyakit Jembaran sampai mewabah di Lampung Selatan, maka dapat merugikan perekonomian yang disebabkan banyaknya kematian ternak, penurunan produksi ternak, produksi daging sapi, hingga kerugian karena penutupan daerah penghasil ternak sapi Bali,\" ujar Arsyad Husein, kepada Radar Lamsel, melalui sambungan telepon, Selasa (5/2).                 Arsyad menjelaskan, penyakit Jembrana ini tergolong cukup berbahaya karena mudah menular dan mematikan jika sapi yang terjangkit tidak ditangani dengan baik. Menurutnya, penyakit yang disebabkan  oleh virus  jembrana dan bersifat ganas tersebut dapat ditularkan melalui lalat, nyamuk, atau caplak yang menghisap darah sapi yang terjangkit Jembrana, lalu ditularkan ke sapi lainnya yang masih sehat.           \"Ciri-ciri ternak sapi terjangkit penyakit Jembrana adalah, sapi mengalami demam tinggi dengan suhu badannya mencapai 38 – 42 derajat celcius, pada bagian kelenjar limfe mengalami pembengkakan hebat, pada bagian selaput lendir mulut sapi ada sebuah luka. Kemudian sapi yang terjangkit sering kali mengalami pendarahan pada kulit, sapi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga berat badannya mengalami penurunan, ditambah diare yang bercampur dengan darah,\" jelasnya.           Oleh sebab itu, DPKH Lamsel meminta kepada semua kalangan peternak sapi Bali dikabupaten Lampung Selatan agar mewaspadai serangan penyakit Jembrana tersebut. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan, meningktakan kewaspadaan terhada lalu-lintas ternakdan pengendalian vektor melalui desinfeksi terhadap ternak yang keluar masuk wilayah Lampung Selatan. Kemuadian, berkoordinasi dengan pihak Balai Karantina Lampung dan Petugas Cek Point untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keluar masuknya ternak diwilayah Lampung Selatan.           \"Kami juga (DPKH Lamsel’red) meminta para petugas dilapangan untuk mengimbau para blantik (pedagang sapi) dalam memperdagangkan sapinya agar jangan mudah terlena dengan harga sapi murah karena diindikasikan terkena penyakit,\" jelasnya.           Selain itu, jika terjadi penularan melalui jarum suntik, vektor caplak, hingga dicuriga adanya sapi yang sakit, maka pihaknya meminta kepada pengusah ternak untuk memisahkan sapi yang sakit tersebut dan diberikan asupan vitamin.           \"Kami juga telah mengerahkan seluruh sumber daya dan petugas kesehatan hewan yang ada seperti medik, paramedik, atau petugas UPT Puskeswan, UPT Rumah Potong Hewan, untuk melakukan pelayanan kesehatan hewan dan pengobatan hewan, pemeriksaan antemortern maupun post mortern di RPH dan tempat-tempat pemotongan hewan,\" pungkasnya. (iwn)

Sumber: