Pemkab Bakal Beli Lahan Huntap Seluas 8 Hektar
Total Dana Penanggulangan Tsunami Capai Rp 5,2 Miliar
KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan siap menggunakan dana bantuan tsunami Selat Sunda untuk kepentingan para korban. Berdasarkan rekapitulasi tim penanggulangan bencana tsunami Pemkab Lamsel pekan lalu, total bantuan tsunami yang diterima Pemkab Lamsel berbentuk uang mencapai Rp 3,4 Miliar. Rinciannya Rp 1 Miliar disumbang Pemprov Jawa Barat dan Rp 2,4 Miliar dari berbagai pihak yang menyalurkan bantuan. Besaran uang tersebut belum termasuk anggaran tanggap darurat yang disiapkan Pemkab Lamsel dalam APBD 2019 sebesar Rp 1,8 Miliar. Jadi total sementara anggaran penanggulangan bencana tsunami Lamsel mencapai Rp 5,2 Miliar. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lamsel Ir. Fredy Sukirman menjelaskan, selama ini bantuan para korban tsunami di Kabupaten Lampung Selatan tersimpan dalam rekening khusus. Baik bantuan dana yang disumbangkan oleh para donatur melalui rekening peduli bencana Lampung Selatan maupun yang diserahkan secara langsung. Pola penggunaannya juga tidak boleh gegabah dan sembarangan. Jika merujuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2008 tentang pendanaan dan pengelolaan bantuan bencana dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, skema penggunaan dana bantuan bencana harus masuk APBD. “Jadi, semua sumbangan yang diterima masuk dalam APBD dikelompok pendapatan daerah lain-lainnya yang sah,” ungkap Fredy kepada Radar Lamsel, Senin (4/2). Fredy memastikan dana bantuan bencana Lampung Selatan belum dipergunakan sepeser pun. Semua anggaran itu, kata mantan Sekkab Pesisir Barat ini, masih tersimpan didalam rekening. \"Sampai saat ini dana bantuan itu masih utuh tersimpan dalam rekening bantuan bencana Lamsel. Belum digunakan sepeser pun. Kenapa harus dimasukan ke APBD, itu sebagai upaya untuk transparansi dalam pengelolaan dana bantuan bencana,\" terangnya. Nah, seiring dengan siap berjalannya APBD 2019 anggaran tersebut pun siap digunakan. Pemkab Lamsel, kata Fredy, akan mempergunakan uang bantuan tersebut untuk membeli lahan yang akan dijadikan sebagai hunian tetap (huntap) dan pembangunan hunian sementara (huntara) para korban bencana tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lamsel. Tahapan ini harus melalui surat keputusan Bupati Lampung Selatan. Dana bantuan tsunami tersebut nantinya akan dimasukan ke dalam Kas Daerah (Kasda) setelah adanya surat keputusan bupati Lampung Selatan. \"Jadi, dana bantuan tsunami itu bukan untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada para korban. Tetapi diperuntukkan untuk hal yang benar-benar krusial. Hal yang saat ini dibutuhkan adalah lahan untuk pembangunan huntap,” ungkap dia. Sejauh ini, Pemkab Lamsel telah melakukan survey disejumlah lokasi yang layak untuk dijadikan lahan hunian tetap. Setidaknya ada tiga lokasi yang sudah di survey. Yaitu di Desa Maja, Desa Kunjir dan Desa Waymuli Timur. \"Huntara yang akan dibangun sekitar 59 Unit. Sementara total rumah warga yang rusak sebanyak 537 Unit,\" ungkap Fredy. Senada dengan Fredy. Kepala BPKAD Lamsel Dra. Intji Indriati juga menjelaskan dana bantuan tsunami yang tersimpan direkening bantuan bencana Kabupaten Lampung Selatan sebesar Rp5,2 Miliar sudah bisa digunakan, seiring sudah berjalannya APBD Lamsel 2019. \"Sudah, sudah bisa digunakan kok, karena dananya memang sudah,\" ujar Intji Indriati melalui sambungan telepon, Selasa (5/2) siang. Uang tersebut, kata Intji, akan digunakan untuk membeli lahan seluas 8 hektar (ha) yang berada di tiga desa. Yaitu di Desa Maja, Kecamatan Kalianda, Desa Waymuli dan Kunjir Kecamatan Rajabasa. Berapa biaya pembeliaan tanah itu? Intji belum dapat memastikannya. Sebab, menurut dia, harga tersebut yang menentukan bukanlah Pemkab, melainkan tim apresial yang ditunjuk oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lamsel. \"Saat ini pihak Disperkim sedang akan melakukan surpey lokasi tanah yang akan dibeli,\" pungkas Intji Indriati. (iwn)Sumber: