Polemik PKH Mulai Bermunculan

Polemik PKH Mulai Bermunculan

Giliran Warga Palas Protes Soal PKH Tidak Tepat Sasaran

PALAS – Polemik penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran terus bermunculan. Jika sebelumnya polemik PKH mucul dari warga di Kecamatan Penengahan, kini giliran warga Desa Palaspasemah, Kecamatan Palas mengadukan hal serupa. Koordinator PKH Kecamatan Palas Doni mengaku sudah menerima pengaduan warga Desa Palaspasemah yang menilai bantuan PKH tidak tepat sasaran. “Iya memang ada pengaduan dari warga Palaspasemah yang menilai penerima bantuan PKH tidak tepat sasaran. Warga mengadu langsung ke kantor Kecamatan Palas pada hari Senin (4/2),” kata Doni kepada Radar Lamsel, Rabu (6/2). Doni menjelasakan, adanya keluarga penerima manfaat (KPM) yang sudah dinilai mampu namun masih tetap menerima bantuan PKH tidak bisa diartikan secara langsung bahwa bantuan PKH itu sendiri tidak tepat sasaran. Polemik ini, kata dia, harus dikaji ulang dari awal pendataan penerima bantuan PKH.  Doni sendiri mengamini bahwa saat ini terdapat KPM penerima PKH yang dinilai sudah kaya. Namun itu menjadi baro meter keberhasilan PKH untuk memeberantas kemiskinian. “Penerima PKH datanya diambil dari BPS. Itu yang harus dikaji ulang apakah penerima PKH yang kaya itu sudah mapan sejak awal jadi penerima PKH atau tidak. Jika benar berarti ada human eror. Sedangkan kami hanya memastikan penerima yang ada dilapangan,” paparnya. Doni juga menjelaskan, bahwa  didalam program PKH akan dilakukan exit KPM yang bertujuan untuk mengganti penerima PKH yang telah mampu secara ekonomi dalam enam tahun sekali. “Dalam 6 tahun sekali akan ada exit. Penerima yang sudah mapan akan diganti, sedangkan yang belum akan ada penambahan tiga tahun. Namun sejak tahun 2011 belum ada exit di Lampung Selatan dan ini penyebab munculnya polemik dimasyarakat,” terangnya. Polemik ini diamini oleh Camat Palas Rika Wati, S.STP, MM. Bahwa pihaknya menerima aduan masyarakat Palas Pesemah terkait bantuan PKH yang tidak tepat sasaran. Menangani hal tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak desa untuk meninjau ulang data penerima PKH. “Masalah ini sudah kami koordinasikan dengan pihak desa untuk meninjau ulang bagi penerima yang sudah mampu. Kami juga mengharapkan kepada pendamping PKH untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak ada kesalahan presepsi,” ucapnya. (vid)

Sumber: