Puluhan Guru Mogok Mengajar

Puluhan Guru Mogok Mengajar

KALIANDA –Puluhan guru di Kabupaten Lampung Selatan mogok mengajar. Mereka yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Lampung Selatan ikut berpartisipasi dalam aksi mogok massal yang digelar di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (10/2) kemarin. Rencananya aksi unjuk rasa yang menuntut pemerintah pusat agar mengangkat para guru yang masuk dalam honorer kategori II (K2) itu diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) berlangsung selama tiga hari. “Iya, tiga hari kami di Jakarta. Mogok massal,” ketua FHK2I Lamsel Setiawan kepada Radar Lamsel melalui pesan blackberry messanges (BBM), kemarin. Menurut Setiawan sekitar 84 guru di Lamsel ikut dalam aksi unjuk rasa besar-besaran ini. Aksi itu, kata guru di SDN 3 Sidomulyo ini sebagai jalan terakhir yang dilakukan para guru berstatus honorer K2 untuk diangkat menjadi CPNSD. “Selama ini suara kami tidak didengar. Kalau memang ini jalannya, akan kami tempuh,” ungkap Setiawan. Menurut dia, puluhan guru di Lamsel berangkat pada Selasa (9/2) malam dari Kota Kalianda. Mereka menumpang bus yang memang disewa secara patungan untuk ke Jakarta. “Kami menggunakan dua bus,” ungkap dia. Dia mengatakan para guru yang ikut tersebut berasal dari 17 kecamatan yang ada di Lamsel. Kepergian para guru diakuinya berkonsekuensi pada tugas-tugas mengajar yang dilakukan disekolah masing-masing. “Ya mau bagaimana lagi. Ini perjuangan yang harus kami lakukan. Supaya puluhan tahun kami mengabdi mendapat apresiasi pemerintah,” ungkap dia. Kendati begitu, Setiawan menggaransi mogoknya puluhan guru di Lamsel tak akan berdampak pada peserta didik disekolah. Sebab, sambung dia, guru yang ikut berjuang di Lamsel tidak semuanya bergerak ke Ibukota Negara. “Saya rasa tidak lah ya. Karena yang berangkat hanya sebagian kecil. Ini merupakan refresentasi daerah saja. Setiap daerah berangkat. Seperti saya, memang sedang ada jam kosong pada Rabu – Jum’at,” kata Setiawan. Setiawan mengungkapkan para guru honorer yang masuk kategori 2 di Lamsel hampir 1.000 orang. Tepatnya sebanyak 985 guru. Ia berharap Pemerintah bisa mengangkat seluruh guru honorer menjadi CPNSD. Sebelum berangkat, FHK2I Lamsel menggelar rapat dengar pendapatan (RDP) dengan jajaran Komisi D DPRD Lampung Selatan. Dalam hearing tersebut, FHK2I Lamsel meminta DPRD dapat memperjuangkan aspirasi para guru yang telah masuk dalam pendataan pengangkatan CPNSD ini. “Kami minta agar DPRD Lamsel dapat berperan. Ikut mendorong agar pemerintah dapat mewujudkan harapan-harapan para guru di Lamsel,” pungkas dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lamsel Drs. Burhanuddin, M.M belum dapat dimintai keterangannya mengenai aksi mogok guru honorer ini. Dihubungi melalui sambungan teleponnya dalam kondisi tidak aktiv. (edw)

Sumber: