Operator Bertingkah SPBU Sebayak

KALIANDA – Setelah komentar mengenai masalah pengecoran. Kali ini komentar konsumen tertuju pada pelayanan operator SPBU 24.355.62 Sebayak yang terletak di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda. Pelayanan yang diberikan oleh operator di SPBU ini dinilai tak layak. Tanpa sapa, apalagi senyum terhadap konsumen. Saat hendak mengisi BBM, operator terlihat tak ramah. Kemudian masalah antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM. Para operator ini juga tak memberi instruksi dan aturan antrean yang baik. Mereka terkesan membiarkan. Saat itu, ada 4 pengendara motor tengah antre di sisi kanan dispenser BBM. Sementara di sisi kiri diisi oleh antrean mobil. Ketika pengendara motor memasuki antrean selanjutnya, kemudian datang pengendara mobil yang ikut di antrean motor. Alih-alih mengarahkan, operator malah mengutamakan pengisian BBM di mobil itu. Dan pengendara motor harus gigit jari karena harus menunggu operator selesai mengisi BBM di mobil tersebut. Hal itu pun membuat pengendara motor muak. “Kok mobil yang baru datang langsung diisi. Ini kan tempat antrean motor, di kiri itu antrean mobil, kalau motor ya di motor dong, mobil di mobil. Jangan kacau,” ucap Salif (37), warga Kecamatan Kalianda, kepada Radar Lamsel, Kamis (13/6) kemarin. Senada dengan Salif, Anna (26) pengendara lainnya mengaku sering dikecewakan oleh operator SPBU Sebayak. Kekecewaan ini tak terlepas dari bobroknya pelayanan yang diberikan oleh operator SPBU tersebut. Anna mengatakan, kadang saat pengisian BBM, operator langsung mengangkat fuel gun tanpa menunggu tetesan sisa BMM habis terlebih dahulu. “Jadi tetesan minyaknya itu kadang kena baju, kena celana, kena sepatu. Mana operatornya kurang senyum pula kan, saya bingung pelayanan tapi sikapnya begitu. Kadang pas lagi ngisi, operatornya malah ngobrol, ketawa-ketawa. Kayak enggak punya SOP,” katanya. Beberapa hari yang lalu, Radar Lamsel mendapati seorang operator yang bersikap kurang ajar kepada konsumen. Saat itu, Radar Lamsel tengah ikut antrean pengisian BBM untuk kendaraan roda dua. Pada waktu yang sama, seorang konsumen telah selesai mengisi BBM. Uang yang dibayarkan oleh konsumen ini kemudian diberikan oleh operator. Karena tak memiliki uang kembalian yang cukup, operator tersebut menyuruh konsumen pria yang berumur sekitar 40 tahun itu menukarkan uangnya kepada opeartor lain. “Tukar sana uangnya, Pak,” ucap operator berkulit putih ini. Konsumen itu pun mengikuti suruhan operator tersebut, dan menukarkan uangnya kepada operator yang tepat berada di sebelahnya. Dikonfirmasi mengenai sikap para operator kurang ajar itu, Pengawas SPBU Sebayak, Asep Sepa’at, malah balik bertanya mengenai sikap operatornya yang kurang ajar. “Jadi yang ahrus kami benahi apa, Pak. Dalam segi operator, saya tegur yang tidak teratur. Akan saya tegur ke operatornya jika benar, operator laki atau wanita yang tidak sopan,” katanya. (rnd)
Sumber: