Wah, Satu Balita di Sragi Terindikasi Gizbur

Wah, Satu Balita di Sragi Terindikasi Gizbur

SRAGI – Kinerja jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) ditingkat kecamatan patut dipertanyakan. Pasalnya, terdapat satu orang balita di Desa Bhaktirasa, Kecamatan Sragi diindikasi menderita gizi buruk (gizbur). Hal tersebut, baru diketahui jajaran Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Bhaktirasa pada saat melakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dicanangkan pemerintah pusat, kemarin. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, dia adalah Astrid (2) warga Dusun Simpang Sari. Astrid terpaksa tidak dapat diberi vaksin polio karena masuk kategori di Bawah Garis Merah (BGM), atau menderita gizi buruk pada saat diperiksa oleh petugas kesehatan. Kondisi berat badan dibanding usia sang balita tersebut tidak sesuai dengan standar anak balita seusianya. “Nanti akan kita berikan perawatan intensif dulu. Kalau dalam tiga bulan terakhir tidak ada perubahan, berarti si balita itu gizi buruk,”kata seorang kader kesehatan yang namanya enggan disebut di koran ini,”kemarin. Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT PRI Sragi Sumari Sasmito, SKM membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya, mengaku akan melakukan sang balita sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP). Dijelaskannya, penagananan balita yang masuk kategori BGM, harus diberikan makanan pendamping yang bervariasi seimbang antara protein, lemak, vitamin dan mineralnya. “Kami menyarankan kepada orang tua Astrid, untuk mengikuti progaram posyandu didesa. Yakni, menimbang balita, memberikan asupan makananan pendamping, pemberian vitamin,” kata Sumari. Kedepan, pihaknya baru akan memonitor kiondisi Astrid dalam jangka waktu tiga bulan kedepan. “Mudah-mudahan tidak sampai tiga bulan kondisi kesehatan Astrid sudah membaik. Kami akan fasilitasi,”imbuhnya. Kades Bhaktirasa Edi Siswanto berharap orang tua Astrid dapat mengikuti semua program posyandu di desa. Dia juga akan terus menghimbau warganya untuk mengikuti program posyandu di desanya. “Progaram posyandu ini gratis. Jadi, ibu dan balita tidak perlu khawatir untuk mendatangi pos yang tersedia untuk mendapatakan pelayanan kesehatan dari petugas. Agar, anak kita selalu diberi kesehatan,”singkat Edi. (CW2)

Sumber: