Kapan Jalan Simpang Gayam-Ketapang Mulus?

Kapan Jalan Simpang Gayam-Ketapang Mulus?

KETAPANG – Jalan raya Ketapang (Simpang Gayam-Ketapang) menjadi salah satu jalan alternatif jika terjadi kemacetan di jalan lintas sumatera (Jalinsum) dan jalan lintas timur (Jalintim). Namun kondisi jalan provinsi ini tidak pernah mulus. Perbaikan yang dilakukan pemerintah provinsi hanya spot-spot sehingga jalan sepanjang sekitar 12 kilometer ini tidak mulus jika dilalui. Saat ini kerusakan jalan masih menyisakan sekitar 2 kilometer di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang. Padahal belum lama ini, pemerintah provinsi melakukan perbaikan di ruas jalan ini. Lokasi perbaikan jalan hanya dilakukan di Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan, Desa Karangsari dan sebagian jalan Desa Sripendowo. Pengendara merasakan jalan mulus mulai dari simpang Gayam sampai Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang. Setelah sampai diperbatasan Desa Karangsari dengan Desa Sripendowo, pengendara mulai memperlambat laju kendaraannya. Sepanjang 2 kilometer masih rusak berat dengan lubang dimana-mana. Parahnya lagi saat musim hujan. Lubang jalan tertutup genangan air sehingga pengendara bisa terjebak dalam lubang. Perbaikan yang dilakukan pemerintah provinsi belum lama ini menjadi pertanyaan warga. “Kenapa disisakan lagi perbaikkannya. Tanggung sekali tinggal sedikit lagi?,” gerutu warga setempat. Pantauan Radar Lamsel, jalan yang sudah diperbaiki belum lama ini saat ini sudah mulai rusak lagi. Lubang-lubang kecil mulai muncul. Jalan aspal yang baru diperbaiki dibeberapa titik mulai rusak lagi. Seperti diruas jalan Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan dan di ruas jalan Desa Karangsari. “Sepertinya perbaikan jalan ini tidak akan pernah selesai. Di bagian ini diperbaiki, bagian lainnya rusak lagi. Karena perbaikannya tidak pernah tuntas sekaligus. Perbaikan yang dilakukan spot-spot ini membuat jalan alternatif ini tidak pernah mulus,” keluh warga Desa Sripendowo. Padahal, kata warga setempat, jalan raya Ketapang dari simpang Gayam-Ketapang sering dipakai untuk pengalihan kendaraan jika terjadi kemacetan di jalan lintas. “Kerusakan jalan yang cukup parah ini juga karena pengalihan kendaraan selama berbulan-bulan saat terjadi kerusakan di Jalinsum Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni,” tutur Heri (37), warga Sripendowo, kemarin. Kepala Desa Sripendowo Chandra Irawan mengharapkan, pemerintah melanjutkan perbaikan jalan yang masih tersisa sekitar 2 kilometer di Desa Sripendowo. “Warga kami sempat mempertanyakan kepada arapat desa tentang perbaikan jalan yang disisakan di Desa Sripendowo. Kenapa khusus di jalan Desa Sripendowo saja yang tidak diperbaiki. Kami harap pemerintah melanjutkan perbaikan jalan ini agar mulus semuanya,” kata Chandra.(man)

Sumber: