Zulhas ’Tahan’ Komentar Pilkada Lamsel
KALIANDA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan belum mau mengomentari peta perpolitikan di jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lampung Selatan tahun 2020 mendatang. Kendati perolehan suara PAN pada pemilihan legislatif (Pileg) Lamsel lalu hanya kalah dari PDI Perjuangan. Namun Wakil Ketua MPR RI itu belum menegaskan sikap, apakah PAN bakal bertarung habis-habisan di Pilkada Lamsel 2020 seperti di Pilkada sebelumnya atau tidak. Begitu pula soal siapa sosok calon Bupati/Wakil Bupati Lamsel yang bakal mengantongi rekomendasi dari DPP PAN. Semua masih ditutup rapat oleh tokoh politik nasional yang digadang bakal kembali mencalon sebagai Ketua Umum PAN itu. “ Belum. Nanti tanya DPW sini ajalah, belum,” kata Zulkifli Hasan seraya meninggalkan Balai Desa Pisang, Kecamatan Penengahan usai sosialisasi empat pilar, Rabu (11/12) kemarin. Plt. Ketua DPW PAN Lampung Irfan Nuranda Djafar yang juga maju sebagai bakal calon bupati Lamsel mengatakan sampai saat ini PAN memang belum menjatuhkan rekom ke siapapun. Karena masih ada cukup waktu untuk menetapkan siapa sosok yang kelak direstui DPP PAN untuk maju di Pilkada Lamsel. “ Penetapan rekomendasi itu masih belum lah. Masih ada waktu paling tidak bulan Maret tahun depan mulai. Kalau sekarang ini ya kita ikuti apa instruksi DPP saja, seperti apa dan bagaimananya,” kata Irfan yang dijumpai di lokasi sosialisasi empat pilar. Irfan tak sendirian maju sebagai bakal calon bupati Lamsel. Pesaing terdekatnya yakni adik kandung Zulhas, sekaligus Ketua DPD PAN Lamsel Ahmat Fitoni Hasan juga ikut mendaftar di beberapa parpol yang telah membuka penjaringan. Keduanya tampak hadir menemani sosialisasi empat pilar di kampung halaman Zulhas tersebut. Pada sosialisasi itu Zulhas turun menyapa masyarakat Penengahan. Tujuannya kata dia untuk membantu kesulitan masyarakat, kalaupun ada anak yang tidak sekolah, anak yatim, atau ada keluarga yang tidak berdaya akan kita jadikan keluarga binaan untuk dibantu. “ Pendek kata untuk silaturahmi dengan masyarakat. Tidak hanya ketika ada pemilu saja baru hadir, tidak. Tetapi tidak ada pemilu pun kita hadir ditengah-tengah mereka,” ujarnya. Mantan Menteri Kehutanan RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengajak desa-desa menjemput bola di pemerintahan pusat. Caranya dengan mengajukan proposal bantuan pembangunan. Setelah itu, MPR akan membantu melobi Menteri PUPR RI. “Perlu pembangunan apa saja tinggal ajukan. Misalnya mau bangun jalan, drainase, sampaikan proposalnya,” kata Zulhas. Zulkifli Hasan mengatakan proposal bantuan pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat tersebut memiliki nilai yang bervariasi. Paling kecil mendapat Rp250 juta, sedang Rp400 juta, dan paling besar mendapatkan Rp1 miliar dari masing-masing proposal yang diajukan. \"Sekarang jalan banyak yang bagus. Lihat banyaknya pembangunan di sekitar sini (Desa Pisang). Makanya ajukan, sampaikan kepada saya supaya kita bisa menyerap problem di masyarakat agar bisa di-handling secepatnya,\" katanya. Namun sementara ini baru 22 desa di Kecamatan Penengahan yang bisa menyampaikan proposal. Untuk wilayah lain, Zulhas mengatakan pada sosialisasi berikutnya. (ver/rnd)
Sumber: