Kenaikan Tarif Penyebrangan Belum Valid

BAKAUHENI – Pemerintah pusat tengah menyusun penyesuaian tarif angkutan penyeberangan antar provinsi. Rencananya, penyesuaian tarif akan diberlakukan pada Desember ini. Radar Lamsel menerima siaran pers yang menyebutkan kenaikan tarif angkutan penyeberangan yang disetujui pada akhir tahun ini sebesar kurang lebih 10 persen. Siaran itu menyebutkan kenaikan tarif penyeberangan lintas Merak-Bakauheni akan meningkat 14,51 persen. Adapun payung hukum penyesuaian tarif angkutan penyeberangan tersebut berupa Keputusan Menteri Perhubungan No. PM 66 Tahun 2019 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan. Kenaikan tarif bisa dilakukan setahun sekali setelah pelaksanaan evaluasi, dan mendapatkan persetujuan dari pemerintah, serta dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan. PT. ASDP Indonesia Ferry menyebut penyesuaian tarif angkutan penyeberangan ini cukup wajar. Rencana itu sejalan dengan peningkatan kualitas layanan penyeberangan, dan pelabuhan yang telah dilakukan dalam mendukung pelayanan prima kepada pengguna jasa. Kelangsungan bisnis tentu sangat bergantung pada tarif yang memang berpengaruh pada performa layanan penyeberangan dan pelabuhan. Dikonfirmasi mengenai rencana penyesuaian tarif tersebut, Humas PT. ASDP Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, belum bisa memastikan apakah kenaikan mulai berlaku pada arus Natal-Tahun Baru (Nataru) 2019 ini. “Wah, kalau itu saya belum tahu karena tidak ada info lebih lanjut,” katanya kepada Radar Lamsel, Senin (16/12/2019). Pria yang akrab disapa Syaiful ini juga belum tahu pasti apakah pemerintah bakal menaikkan tarif penyeberangan yang tercantum dalam siaran pers tersebut. “Belum terima info, jadi enggak ya. Kapan naiknya belum ada info valid,” katanya. Sementara itu, PT. ASDP Cabang Bakauheni mulai mempersiapkan penambahan loket untuk menghadapi momen arus Nataru. Penambahan loket tiket penumpang, kendaraan roda dua, dan roda empat ini ditarget selesai pada 20 Desember mendatang. (rnd)

Sumber: