Waspada Puncak Cuaca Ekstrem
KALIANDA – Awal Januari ini, kondisi cuaca di wilayah Lampung cukup ekstrem. Hujan disertai petir, dan kilat. Kondisi demikian sering terjadi pada malam dan dini hari. BMKG Maritim Lampung memprediksi cuaca ekstrem seperti itu berpotensi berlangsung lama. Provinsi Lampung sudah memasuki periode musim hujan. Sehingga awan hujan konvektif jenis kumulonimbus banyak tumbuh. Pertumbuhan awan itu biasanya disertai hujan lebat, angin kencang, bahkan petir. Terutama pada sore hingga malam hari, atau pagi hingga siang hari. “Kondisi ini berlangsung hingga periode musim hujan berakhir sampai Maret. Tapi Januari ini puncaknya,” kata Kepala BMKG Maritim Lampung, Andi Cahyadi, S.E.,S.Si.,M.Si saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (5/1/2020). Pria yang akrab disapa Andi ini melanjutkan, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan. Berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS), mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia. Kondisi itu dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia. Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara). Belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator. Berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan kedepan. Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia. “Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem, dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi,” katanya. Hasil prakiraan BMKG menyebutkan hujan disertai kilat/petir di wilayah Lampung akan terjadi pada periode 5–8 Januari. Kemudian berlanjut pada periode 9–12 Januari. BMKG, kata Andi, meminta masyarakat waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca tersebut. “Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Selain itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada,” ucapnya. (rnd)
Sumber: