Andil DPC Tentukan Rekomendasi Balon Hanura
KALIANDA – Dewan Pimpinan Cabang Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) punya andil besar dalam menentukan rekomendasi bakal calon bupati/wakil bupati di Pilkada Lamsel 2020 mendatang. Kendati goal rekomendasi tetap berada di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura, namun power DPC Hanura punya wewenang sekitar 60 -70 persen dalam penentuan rekomendasi kelak. Ketua Penjaringan Balonkada Hanura Lamsel, Joko Purnomo beralasan kans besar tersebut tak lepas dari realitas yang diketahui oleh DPC. Sehingga pada saat pengajuan di DPD maupun DPP persentase tersebut tetap punya andil. “ Kalau persentase DPC memberikan rekom itu sekitar 60 sampai 70 persen. Di DPC sendiri sudah dibahas, minggu ini pembahasan di DPD baru setelahnya kami ajukan ke DPP Hanura,” ujar Joko kepada Radar Lamsel, Senin (6/1). Hanura sendiri masih menutup rapat kepada siapa rekomendasi akan diberikan. Ada empat nama yang memiliki peluang sama rata dari pos Balonbup Hanura. Mereka ialah, Hery Putra, Nanang Ermanto, Antoni Iman dan alumnus parlemen Lamsel asal Palas, Hipni. Disinggung kapan rekomendasi Hanura diumumkan? Joko menegaskan sesegera mungkin atau selambat-lambatnya pada Maret 2020 mendatang. Bahkan jika tak ada aral melintang, politisi asal Katibung itu mengatakan rekomendasi bisa jatuh di Januari ataupun Februari mendatang. “ Kalau Maret itu sudah keluar lah rekomnya. Bahkan bisa lebih awal antara di bulan ini dan Februari. Tapi sebelum itu tentu kami lihat juga elektabilitas bakal calon yang mendaftar di Hanura Lamsel,” ujar Anggota DPRD Lamsel ini. Masih kata Joko, hingga batas akhir pendaftaran, DPC Hanura Lamsel sudah mengantongi sembilan nama bakal calon bupati/wakil bupati Lamsel. Rinciannya empat Balonbup dan lima Balonwabup. Pos Balonbup dihuni Hery Putra, Nanang Ermanto, Antoni Imam dan Hipni. Sementara lima Balonwabup Hanura diisi nama-nama seperti Puji Sartono, Welly, Aribun Sayunis, Januri dan Pandu Kesuma Dewangsa. Ketua DPC Hanura Lamsel Sugiharti dengan nada serupa juga mengatakan DPC Hanura dalam penentuan rekomendasi kepada bakal calon mencapai 70 puluhan persen. Karenanya ia mengingatkan apabila memang diizinkan berkoalisi dengan para balon tersebut maka koalisi tersebut harus benar-benar koalisi yang solid. “ Kami ingin Hanura tidak hanya dijadikan alat. Tetapi benar-benar koalisi, duduk bersama. Jangan sudah koalisi yang harusnya duduk si A, si B tetapi justru tidak, malah si M misalnya. Karena itu kami ingin koalisi ini benar-benar,” pungkasnya. (ver)
Sumber: