91 Rumah di Merakbelantung Dibedah

91 Rumah di Merakbelantung Dibedah

KALIANDA – Program bedah desa pesisir II tahun 2016 yang dicanangkan jajaran TNI-AL Republik Indonesia (RI) di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan secara resmi di mulai, Rabu (30/3). Pencanangan kegiatan berskala nasional itu secara langsung dihadiri Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, SE, MAP, dan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dan Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum, yang dipusatkan di Pantai Embe, Desa Merak Belantung. KSAL Laksamana TNI Ade Supandi dalam sambutannya mengungkapkan, program bedah desa pesisir merupakan salah satu kegiatan Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) TNI-AL untuk membantu masyarakat nelayan di Indonesia. Pasalnya, banyak orang yang beranggapan bahwa desa pesisir adalah kawasan yang kumuh dan terbelakang. “Di sisi lainnya, kawasan pesisir adalah daerah yang rawan kejahatan. Maka, TNI-AL bersama dengan jajaran Kementerian RI bersama-sama membuat program bedah desa pesisir. Agar, bisa membantu masyarakat nelayan,”ungkap Ade Supandi. Dalam program bedah desa pesisir di Desa Merak Belantung, imbuhnya, terdapat berbagai program pembangunan. Mulai dari perbaikan infrastruktur, bedah rumah, pembangunan taman baca, renovasi mushola hingga kegiatan bhakti kesehatan dan bhakti sosial. “Untuk anggaran sendiri dari TNI-AL hanya Rp1 miliar. Sisanya dari program CSR perusahaan swasta dan dari Kementerian. Kalau kita bekerja bersama-sama tentunya akan terasa ringan. Ini semua dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di desa pesisir pantai,”terangnya. Dia melanjutkan, program tersebut akan dilakukan sebanyak empat kali dalam satu tahun setiap triwulan. “Tahun ini, sebelumnya di Provinsi Banten dan sekarang di Lampung. Untuk dua daerah lainnya berada di Indonesia Timur,” tukasnya. Sementara itu, Mensos RI Khofifah Indar Parawangsa sangat menyambut baik apa yang telah dilakukan jajaran TNI-AL. Sebab, dalam hal ini TNI-AL bisa mengajak jajaran Kementerian Sosial untuk bersama-sama melakukan kegiatan yang pada intinya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kalau ada kegiatan lainnya, kami siap untuk diajak kembali. Karena, kegiatan yang seperti ini sangat sejalan dengan program-program yang ada di Kemensos,”kata Khofifah. Dia menjelaskan, dari 91 rumah yang direnovasi di Desa Merak Belantung, Kemensos memberikan bantuan sebanyak 50 rumah dengan nilai Rp15 juta per/rumah. Selain itu, Kemensos juga membagikan dana hibah sebesar Rp1 miliar melalui program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi 500 nelayan di desa setempat. “Dalam kegiatan ini kami juga sekaligus membagikan secara simbolis pada program PKH dan rastra. Jika dijumlahkan, dari Kemensos sendiri menggelontorkan anggaran Rp2,1 miliar dalam kegiatan ini,”tutupnya. Sementara itu, Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan sangat berterimakasih kepada TNI-AL yang telah memilih Lamsel sebagai daerah yang mendapatkan bantuan bedah desa pesisir II tahun 2016. Menurutnya, program pembangunan bedah desa ini sangat sejalan dengan jargon-nya saat mencalonkan diri sebagai Bupati di Kabupaten Khagom Mufakat ini. “Bupatinya memprogramkan membangun desa, Gubernur Lampung ada program Gerbang Desa, TNI-AL juga ada program Bedah Desa dan Presiden RI juga menginstruksikan untuk membangun dari desa. Jadi, semua ini bisa seiring sejalan demi mensejahterakan masyarakat yang ada di desa,”kata Zainudin. Orang nomor satu di kabupaten paling Selatan ini juga berharap agar kegiatan bedah desa pesisir ini bisa dilakukan setiap tahun sekali di Lamsel. Pasalnya, Lamsel memiliki garis pantai yang cukup panjang dan dirasa perlu untuk mendapatkan bantuan dari pusat demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Ini pertama kalinya ada kegiatan skala nasional semenjak saya memimpin di Lamsel. Mudah-mudahan, kedepan akan lebih banyak program nasional yang jatuh di Lamsel. Untuk TNI-AL sendiri, kalau bisa setiap tahun ada desa di Lamsel yang bisa dibedah. Karena, Lamsel memiliki garis pantai yang cukup panjang. Dan, rata-rata penduduknya memamng mengandalkan laut sebagai mata pencaharian,”pungkasnya. (idh)

Sumber: