Tembok Pembatas Tol Km 49 Runtuh

Tembok Pembatas Tol Km 49 Runtuh

CANDIPURO – Tembok pembatas lahan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Km 49 runtuh menimpa aeral persawahan milik warga Dusun Karyatani I Desa Karya Mulyasari, Kecamatan Candipuro, Kamis (9/1). Akibat peristiwa itu, masyarakat mendesak PT. Waskita Karya bertanggungjawab atas kerugian yang menimpa warga. Warga yang merasa dirugikan juga mendesak pihak JTTS membenahi drainase yang dinilai tak efektif disekitar Km 49. Sebab, setiap musim hujan areal sawah warga terendam oleh lupan air hujan yang berasal dari atas jalan Tol tersebut. Pada akhirnya petani merugi, akibat tanaman padi mereka mati membusuk terendam oleh muntahan air hujan yang berasal dari atas jalan Tol. Wasim (50) warga yang mengalami kerugian atas peristiwa tersebut mengatakan, persolan muntahan air hujan dari atas Tol ke persawahan warga dan merendam areal lahan sawah itu telah terjadi semenjak terbangunnya banguna Tol diwilayah mereka tiga tahun lalu. “ Muntahan air hujan dari atas Tol kerap masuk ke areal sawah saya. Kondisi ini terjadi berulang setiap musim penghujan tiga tahun belangan ini, akibatnya 5 hektar sawah disini terendam,” kata Wasim, kepada Radar Lamsel di Kediamannya, kemarin. Senada dikatakan oleh warga dusun lainya, Musa (55), dimana ia mengatakan, penyebabnya adalah, akibat pada saat pembangunan JTTS di wilayahnya pada tiga tahun lalu. Pekerja pembangunan JTTS menutup siring pembuangan air tanpa adanya pembenahaan kembali. “ Sehingga, air dari atas jalan Tol meluber ke persawahan warga, karena tidak ada saluran pembungan air yang memadai di lokasi JTTS Km 49 ini,” kata Musa. Tidak hanya itu, keluhan warga makin menjadi, ketika mendapati tembok pembatas antara lahan warga dan milik Tol roboh ke areal sawah milik warga. Karena, bangunan tembok pembatas tidak kuat menahan derasnya guyuran air hujan.    “ Ya, petani pemilik lahan merugi, akibat tanaman padi mereka mati membusuk terendan air. Ditambah, robohnya tembok pembatas milik Tol kesawah warga, ” cetusnya. Warga yang merasa bingung tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya melaporkan peristiwa tersebut kepada Kepala Desa setempat. “ Hal ini, sudah kami laporkan ke pak Kades. Agar dicarikan solusinya,” imbuhnya. Sementara, Kepala Desa karya Mulyasari Warno mengamini hal tersebut. Dimana ia mengatakan, persoalan itu sudah di laporkan kepada pihak Kecamatan setempat. “ Ya, benar adanya. Keluhan warga terkait sawahnya terendan air yang berasal dari muntahan air hujan dari atas Tol ini sudah saya sampaikan kepada pihak Kecamatan setempat,” ucapnya. Dimana, pihak Kecamatan menyarankan untuk membuat tembusan kepada pihak PT. Waskita karya selaku pihak Tol yang bertanggung jawab. Dalam waktu dekat pihaknya akan melayangkan pengaduan warga ini kepada pihak Tol secara tertulis melalui desa. Dengan harapan, PT. Waskita Karya merespon persolan ini dengan pembenahan drinase di lokasi. “ Warga menginginkan pembuatan drinase dilokasi JTTS Km 49 ini. Agar, persolan tumpahan air hujan dari atas Tol yang kerap merugikan petani sekitar ini bisa dicarikan soklusinya. Guna mencegah persolan meluas,” beber Warno.(CW2)

Sumber: