Luapan Way Sekampung Menjamah Tambak

Luapan Way Sekampung Menjamah Tambak

SRAGI – Meningkatnya debit air jaringan irigasi Sekampung selama beberapa hari terahir mengancam puluhan hektar tambak di Dusun Bunut Selatan, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi terkena banjir. Seperti yang terjadi pada Sabtu (11/1) pekan kemarin, setidaknya terdapat tambak udang vaname seluas lima hektar terendam banjir, lantaran pintu air pembuangan tak lagi berfungsi karena saluran irigasi telah meluap. Fadlah (46) salah satu petani tambak udang vaname menerangkan, debit air saluran irigasi yang terus meningkat mulai meberikan ancaman banjir pada lahan tambak di Dusun Bunut Selatan. “Curah hujan yang terus terjadi menyebabkan debit air terus meningkat dan meluap. Dan meberikan ancaman banjir terhadap lahan tambak masyarakat,” kata Fadlah kepada Radar Lamsel saat ditemui di lahan tambak milikinya, Dusun Bunut Selatan. Fadlah menerangkan, meningkatnya debit air saluran irigasi menyebabkan air kiriman dari persawahan yang masuk ke lahan tambak tidak bisa dibuang. Akibatnya lima hektar lahan tambak milik masyarakat terendam banjir. “Pintu pembuangan tidak berfungsi lagi, karena debit air terlalu tinggi. Ada lima hektar yang terendam bajir, termasuk milik saya. Tapi beruntung saya belum menanam benih udang sehingga tidak menimbulkan kerugian yang begitu besar,” ucapnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Narno (40), banjir yang disebabkan meningkatnya debit air saluran irigasi itu menyebabkan tambak seluas satu hektar milikinya juga ikut terendam banjir. Dan mengakibatkan kerugian puluhan juta rupiah. “Ada yang sudah berumur 1,5 bulan hanyut terbawa air. Akibat banjir ini saya mengalami kerugian menjacapai Rp 40 juta untuk biaya benih dan membeli pakan,” terangnya. Narno menerangakan, setiap musim hujan terjadi ancaman banjir selalu menghantui petani tambak. Ia menyebutkan setidaknya terdapat 40 hektar tambak di Dusun Bunut Selatan yang terancam Banjir setiap musim hujan tiba. “Ini belum memasuki puncak musim penghujan. Setidaknya terdapat 40 hektar tambak terancam banjir jika debit saluran irigasi ini terus meningkat,” pungkasnya. Terpisah, Camat Sragi Bibit Purwanto mengatakan, musim yang mulai meningkat selama beberapa hari terahir mulai meberikan ancaman banjir di wilayah Kecamatan Sragi. Seperti yang terjadi di Desa Sukapura pada Jumat (10/1) pekan kemarin, yang menyebabkan 58 rumah masyakarakat terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. “Masyarakat diharapkan mulai meninkatkan kewaspadaan, dari ancaman banjir. Seperti yang terjadi pada Jumat kemarin, meskipun hanya banjir lewat namun menyebabkan 58 rumah masyarakat terendam banjir,” kata Bibit memberikan keterangan kepada Radar Lamsel,  Sabtu (11/1). Bibit mengungkapkan, untuk di wilayah Kecamatan Sragi terdapat tiga desa yang rawan dari ancaman banjir pada saat musim hujan yaitu, Desa Sukapura, Kuala Sekampung, dan Desa Bandar Agung. Selain dapat meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga diharapkan bisa melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan saluran drainase dari sampah yang dapat memicu banjir. “Banjir yang terjadi kemarin juga disebabkan saluran drainase yang tidak lancar, sehingga air hujan menggenang. Untuk itu semua masyarakat diharapkan agar lebih menjaga kebersihan saluran air. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya banjir ketika curah hujan sedang tinggi,” harapnya. Sementara itu kepala Desa Suka Pura, Eko Casroni menerangkan yang terjadi di pada Jumat malam itu merendam 58 rumah yang berada di Dusun Taman Bakti, Purwomukti, Sukamukti, Muktisari, Mulyasari, dan Taman Bakti II. Selain merendam puluhan rumah banjir tersebut juga menyebabkan salah satu rumah warga Dusun Purwomukti mengalami kerusakan. “Genangan air surut pada dini hari. Banjir juga merusak bagian dapur rumah Abdul Rozak, lantaran kontruksi bangunan yang rapuh tak kuat menahan banjir.Masyarakat juga sudah bergotong royong membersihkan puing bangunan, serta sampah yang terbawa banjir,” paparnya. (vid)         

Sumber: