Cegah KekerasanTerhadap Perempuan dan Anak

Cegah KekerasanTerhadap Perempuan dan Anak

SIDOMULYO – Aparatur desa dan warga Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, mendapatkan Bimtek kelembagaan Pengurusutamaan Gender (PUG) dan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dibalai Desa Sidodadi, Senin (13/1). Kepala Dinas PPA Kabupaten Lampung Selatan Anasrulah dalam pemaparannya,  mengajak semua unsur di desa untuk meyelasaikan masalah kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di tengah masyarakat melalui gerakan PATBM. “ PATBM merupakan salah satu gerakan mencegah kekerasan kepada perempuan dan anak, melalui upaya penerapan perlindungan dengan berkordinasi bersama lintas sektoral yang ada didesa dan Kecamatan,” kata Anas. Dijelaskannya, PATBM merupakan sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan perempuan dan anak. “ Masyarakat sebagai ujung tombak harus aktif melakukan upaya-upaya pencegahan dengan membangun kesadaran masyarakat. Agar, terjadi perubahan pemahaman, sikap dan prilaku yang memberikan perlindungan,” jelasnya. Dimana kata Anas, kegiatan PATBM meliputi, penyuluhan, pencegahan, penanganan dan rehabilitasi terkait isu perlindungan perempuan dan anak. “ Melalui Bimtek ini diharapkan dapat terbentuk kader desa yang bersinergitas bersama lembaga desa. Sehingga, fenomena jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang beragam permasalahannya bisa di tanggulangi secara baik,” kata Anas. Ia berharap, kelembagaan PATBM di tingkat desa dapat terbentuk. Sehingga, implementasi PUG dan gerakan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakt ini mampu berjalan sesuai yang diharapkan. “ Kedepanya, semoga kader-kader PUG dan PATBM yang melibatkan unsur desa dan masyarakat ini, segera dapat terbentuk. Sehingga, kasus penaganan kekerasan terhadap wanita dan anak ditengah masyarakat bisa maksimal,” harapnya. Sementara Camat Sidomulyo Rendy Eko Supriyanto yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan, pihaknya tentunya siap mendukung program tersebut dengan maksimal. “ Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih dijumpai disetiap desa. Namun, upaya penyelesaiannya sangat rumit. Melalui, gerakan perlindungan terpadu berbasis masyarakt ini, diharapkan upaya penagananan kasus tersebut dapat maksimal,” pungkasnya.(CW2)

Sumber: