Keruk Drainase Jadi Solusi
KALIANDA – Faktor geografis menjadi pemicu utama terjadinya musibah banjir di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Selain kondisi wilayah nya cukup rendah, minimnya drainase serta tumpukan sampah membuat air jadi tidak lancar dan menggenangi pemukiman warga. Pemkab Lamsel bakal mengambil langkah cepat dalam menangani persoalan tersebut. Yakni, dengan melakukan pendalaman sungai termasuk saluran drainase yang ada. Sehingga, air bisa lancar menuju saluran pembuangan akhir. Hal ini ditegaskan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamsel Drs. H. M. Darmawan, MM saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, Kamis (16/1) kemarin. “Dalam waktu dekat, alat berat akan diturunkan untuk membersihkan saluran dan mengeruk sungai. Karena memang kondisi wilayahnya cukup rendah. Air datang dari berbagai penjuru. Saluran irigasi yang minim dan penuh sampah akhirnya menyebabkan banjir,” ungkap Darmawan kepada Radar Lamsel dikantornya. Pihaknya menyebut, musibah banjir kiriman yang melanda sekitar 78 rumah warga di desa tersebut tidak terlalu berbahaya. Sebab, air yang menggenangi puluhan rumah itu cepat surut menuju saluran pembuangan. “Maka kami harap warga juga bisa menjaga lingkungannya dari sampah. Khususnya pada saluran irigasi yang menjadi jalur air menuju ke saluran pembuangan. Sampah-sampah yang ada di sungai juga harus dibersihkan,” tambahnya. Lebih lanjut dia menghimbau, seluruh lapisan masyarakat di kabupaten ini untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan memasuki musim penghujan ini. Khususnya, pada setiap saluran irigasi yang berpotensi mengakibatkan genangan air. “Desa Sukapura ini bisa menjadi salah satu contoh nyata. Saluran irigasi mampet karena tumpukan sampah bisa berakibat banjir walau hanya sebagai perlintasan air. Ayo kita bersama-sama menjaga lingkungan kita agar terhindar dari musibah banjir pada musim penghujan ini,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, banjir kiriman yang terjadi di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi hingga kini masih menghantui masyarakat. Sebab, pada Selasa (14/11) malam banjir kiriman tersebut kembali terjadi, walau ketinggian air tidak setinggi pada banjir sebelumnya. Kepala Desa Sukapura, Eko Casroni mengatakan, curah hujan yang terus terjadi masih menimbulkan keresahan masyarakat. Karena khawatir banjir susulan kembali terjadi. Seperti hujan deras yang terjadi pada Selasa malam kemarin, terang Eko, curah hujan kembali menggenangi pemukiman karena tidak adanya saluran drainase. “Ya pasti masih merasa resah, karena hujan yang terjadi Selasa sore kemarin, kembali membuat Dusun Sukamuti tegenang dengan ketinggian air 30 senti meter, padahal hujan hanya sebentar,” terang Eko kepada Radar Lamsel saat ditemui di Kantornya, Rabu (15/1) lalu. (idh)
Sumber: