Akses Terputus, Jalur Alternatif Berjarak 3Km

Akses Terputus, Jalur Alternatif Berjarak 3Km

CANDIPURO – Kekhawatiran warga akan ambrolnya gorong-gorong penghubung Desa Karyamulyasari dengan Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro, akhirnya menjadi kenyataan. Gorong-gorong tersebut ambrol diterpa hujan. Akibatnya, ratusan warga baik dari dalam dan luar desa kesulitan beraktifitas. Bahkan, banyak pengendara terpaksa memilih jalur alternatif, untuk sampai ketempat tujuan yang jaraknya sampai tiga kilometer. Poniran (50) salah seorang pengguna jalan mengatakan, sepekan yang lalu, kondisi gorong-gorong di Dusun Sindangsari memang nayris tidak bisa dilalui. Sebab, keruskan gorong-gorong penghubung desa itu nampak parah. “ Dimana, kondisi dua pondasi penyangga gorong-gorong nyaris ambrol. Kini, gorong-gorong terputus sudah, tergerus air dan hujan,” kata Poniran kepada Radar Lamsel, Minggu (19/1). Sementara, Rahman (45) warga Dusun Sindangsari menerangkan, akibat terputusnya gorong-gorong akses jalan utama desanya itu. Ia dan warga sekitar harus rela memutar arah untuk sampai ke tujuan, melalui jalur alternatif lain yang jaraknya sampai tiga Kilometer. “ Kami tidak ada pilihan lagi, terpaksa harus memutar sejauh tiga Kilometer untuk sampai tujuan,” terang Rahman. Terpisah, Kepala Desa Karya Mulya Sari Warno mengatakan, satu hari setelah terputusnya jembatan pada Sabtu (18/1), lalu pukul 18.30 WIB akibat tergerus air dan hujan itu, sangat mengganggu mobilitas dan aktivitas warga ke sekolah, bekerja maupun belanja kebutuhan sehari-hari. “ Karena gorong-gorong putus, warga harus rela memutar arah melalui jalur lain yang lumayan jauh ke tempat kerja dan mengantar anak ke sekolah,” kata warno. Dikatakannya, sepekan terkahir intensitas hujan di wilayah Candipuro dan sekitarnya cukup tinggi. Insfrsstruktur umum yang putus akibat tergerus air dan hujan bukan hanya gorong-gorong di Dusun Sindangsari saja. “ Gerusan air juga merusak sebuah jembatan di jalan pertanian di Dusun Sukatani,” kata warno. Guna kelancaran aktivitas di desanya. Pihaknya, berupaya memperbaiki badan jembatan yang putus di Dusun Sukatani menggunakan batang kayu kelapa. “ Secara swadaya kami bergotong-royong memperbaiki sementara badan jembatan yang putus menggunakan kayu kelapa. Begitu pun gorong-gorong di Dusun Sindangsari ini. Kami juga akan perbaiki dengan cara yang sama,” ucap Warno.  Ia mengungkapkan, warga sudah mengajukan proposal permohonan perbaikan dan pembangunan kembali jembatan dan gorong-gorong yang putus tersebut kepada pemerintah. Dimana, rencana perbikan dan pembangunan akan dilakukan pada tahun ini menggunakan dana tanggap darurat. “ Meski begitu, kami belum tahu pasti kapan pelaksanaannya. Kami berharap kepada Pemkab Lamsel untuk secepatnya ada perbaikan. Agar, warga dan pengguna tidak lagi kesulitan beraktivitas,” pungkasnya.(CW2)  

Sumber: