176 Hektar Tambak ’Tekor’ Kebanjiran
SRAGI – Petambak di Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi menjerit karena rugi. Luapan Way Sekampung yang semula hanya merendam lima hektar tambak kini meluas, merendam 176 hektar tambak disana. Penyebabnya, intensitas hujan memicu debit air Way Sekampung terus meningkat. Peran tanggul disekitar tambak tak mampu menghindarkan kerugian dalam kondisi-kondisi semacam ini. Salah satu Tokoh Masyarakat Desa Bandar Agung, Numi Candra juga mengamini tambak udang yang terdampak banjir semakin meluas. Padahal sebelumnya banjir hanya melanda Dusun Bunut Selatan. “Iya, Mas saat ini lahan tambak yang terdampak banjir semakin meluas. Termasuk punya saya di Bunut Tengah seluas dua hektar yang juga ikut terendam banjir,” ujar Numi Candra memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (21/1). Candra menuturkan, banjir ini terjadi lantaran curah hujan yang terus terjadi. Ditambah lagi dengan kondisi debit air Sungai Sekampung dan Saluran Irgasi yang juga ikut meningkat, sehingga petani tidak bisa melakukan pembuangan air. Berdasarkan keterangan dari Pemerintah Desa Bandar Agung, sambung Candra, hingga saat ini luas lahan tambak yang terdam banjir sudah mencapai 176 hekta yang tersebar di Dusun Bunut Selatan, Bunut Utara, dan Bunut Tengah. “Dari keterangan Pak Sekdes Asikin tadi, tambak yang sudah terendam selam dua hari sudah mencapai 176 hektar. Salah satunya di Dusun Bunut Tengah dengan luas sekitar 50 hektar dengan ketinggian air 30 senti dari permukaan tanggul tambak. Saat ini genangan air di wilayan tambak masih terkurung karena tidak bisa melakukan pembuangan,” ucapnya. Sementara itu Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Sragi, Iskandar juga mengamini debit air Sungai Sekampung terus meningkat selama dua hari belakangan. Meningkatnya debit Way Sekampung ini terjadi lantaran hujan yang terus terjadi di wilayah Natar,Tanjung Bintang, Pringsewu yang menjadi hulu Sungai Sekampung. Meski begitu, luapan Way Sekampung tersebut hanya berdampak pada lahan tambak, sementara untuk pemukiman masyarakat masih dalam kondisi aman. “Sudah dua hari ini Way Sekampung meluap, namun dampaknya hanya di lahan tambak. Sedangkan pemukiman masyarakat di Dusun Umbul Besar masih aman,” pungkasnya. (vid)
Sumber: