Empat Desa di Candipuro Masuk Radar DBD

Empat Desa di Candipuro Masuk Radar DBD

CANDIPURO – Hasil catatan Puskesmas Candipuro tahun 2019 lalu, terdapat 15 warga dari Desa Sidoasri, Banyumas, Cintamulya dan Desa Karya Mulya Sari terjangkit Demam Berdarah Dangue (DBD). Persolan tersebut dijadikan bahan evaluasi bagi petugas Puskesmas untuk menekan penyebaran DBD kembali mewabah. Dimana, Puskesmas Candipuro saat ini gencar kampanyekan penerapan tiga M plus dan bersih-bersih lingkungan dengan cara turun ke desa-desa. Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Candipuro Edi mengatakan, dari catatan Puskesmas Candipuro pada tahun lalu ada 15 warga dari empat desa di Candipuro dinyatakan positif terjangkit DBD. “ Pada tahun 2019 lalu penanganan pasien kasus DBD di Puskesmas Candipuro mencapai 15 orang pasien,” kata Edi. Jumlah itu kata Edi, dinilai masih dalam taraf ambang waspada dengan catatan setiap rentan waktu dua bulan hanya satu warga saja yang terjangkit. Namun, berdasarkan hasil diagnosa oleh petugas Puskesmas dan catatan riwayat kesehatan pasien, warga Candipuro yang bekerja di pulau jawa itu. Diketahui bahwa pasien sudah terjangkit DBD sebelum sampai di kampung halaman. “ Artinya, penyebaran virus DBD yang menjangkit warga Candipuro ini, bisa dipastikan dari luar daerah. Itu setelah kami melakukan diagnosa kepada pasien positif DBD yang datang berobat,” kata Edi. Kemudian kata Edi lagi, berdasarakan catatan 15 kasus DBD di tahun 2019 lalu itu. “ Puskesmas Candipuro gencar turun ke desa-desa untuk kampanyekan cegah DBD dengan penerapan hidup sehat, 3M plus dan bersih-bersih lingkungan rumah kepada warga,” kata edi. Dikatakannya, ada empat desa di Kecamatan Candipuro yang dijadikan Lokasi Khusus (Lokus), diberikan perhatian kusus untuk mencegah menyebarnya virus DBD, menjangkit di tengah masyarakat. “ Empat Desa yang menjadi Lokus yakni, Desa Sidoasri, Banyumas, Cintamulya dan Karya Mulya Sari sudah kami lakukan Fogging,” kata Edi.(CW2)

Sumber: