Upaya Irfan Birukan Lamsel
KALIANDA – Kerja-kerja politik Bakal Calon Bupati Lampung Selatan Irfan Nuranda Djafar bergerak senyap. Diam-diam ia berupaya menyatukan si biru besutannya dengan si biru bintang mercy di Pilkada Lamsel 2020. Tak seperti kebanyakan bakal calon yang datang dengan rombongan saat memulangkan berkas pencalonan ke markas parpol. Plt. Ketua DPW PAN Provinsi Lampung itu hanya membawa dua orang pendamping, satu diantaranya Sekretaris Penjaringan Balonkada PAN Lamsel, Budi. Mereka datang ke DPC Demokrat Lamsel, disana, hanya disambut tak lebih dari lima orang, sebab Irfan cs mengaku sengaja membuat kejutan. Upaya menyatukan ‘si biru’ untuk memuluskan langkahnya menatap kursi nomor satu di eksekutif Lamsel? Irfan mengatakan hal itu mudah. Apalagi kata dia, warnanya sudah sama biru dengan biru. “ Ya menyatukannya mudah. Warnanya saja sudah sama biru dengan biru, ada PAN, Demokrat juga ada NasDem yang biru semuanya kita daftar. Tak terkecuali juga dengan parpol lain seperti PKS dan sebagainya. Sampai saat ini komuniasi tetap terjalin,” ujar Irfan kepada Radar Lamsel di markas DPC Demokrat Lamsel, Selasa (28/1). Jebolan universitas asal Prancis itu mengaku ada dua misi yang dianggapnya perlu dikerjakan. Karenanya ia terus bergerak masif mendaftarkan diri sebagai Balonbup Lamsel. Misi pertamanya memuluskan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), lalu memberikan perubahan signifikan dibidang perekonomian. “ Karena dua hal itulah jadi perhatian saya. Semestinya saya daftar Gubernur atau Wakil Gubernur tetapi karena situasi di Lamsel sedang hangat ya saya terpaksa turun. DOB misalnya dari jaman bupati terdahulu belum ada perubahan sampai sekarang pun yang kabarnya mau di plenokan Januari ini justru bulan ini mau habis belum terdengar kelanjutannya bagaimana,” ujar Irfan. Dengan panjang lebar dan tampak terstruktur penjabarannya tentang Lampung Selatan. Pentolan PAN Lampung ini punya keyakinan dapat memajukan Lampung Selatan dengan periode yang disediakan tanpa berlama-lama. “ Nggak usah lama-lama. Kita juga nggak masalah soal aturan Kada menjabat 3-4 tahun, yang jelas potensi Lamsel ini teramat banyak untuk dikembangkan. Inilah yang patut diangkat supaya taraf hidup masyarakat juga meningkat,” ujarnya. Tak hanya besar harapannya kepada Demokrat saja, Irfan Nuranda Djafar yang datang dari PAN tampak dominan belakangan. Sebab kompatriotnya yang juga Ketua DPD PAN Lamsel Ahmat Fitoni Hasan dikabarkan tersingkir dari daftar tunggu PKS lantaran tak ikut sejumlah tahapan disana. Menanggapi peluang persaingan ditubuh PAN yang cenderung dominan kepadanya itu, Irfan mengaku hanya ‘Tut Wuri Handayani’ yang bermakna dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. “ Saya sebenarnya tut wuri handayani saja. Kalau memang pak Fitoni siap maju ya saya juga dukung beliau, ya kita lihat saja nanti komunikasi politik dengan Parpol terus kita jalin kok,” jelas politkus PAN Lampung ini. Sementara Ketua Penjaringan DPC Demokrat Lamsel M. Athor mengaku kaget atas kehadiran Irfan Nuranda Djafar ke markasnya secara tiba-tiba. Namun ihwal kelengkapan berkas diyakini sudah cukup lengkap. Dengan begitu Irfan menjadi Balonbup pertama yang memulangkan berkas ke DPC Demokrat Lamsel. “ Beliau jadi Balonbup pertama yang memulangkan berkas. Sejauh ini sudah dua bakal calon yang memulangkan. Irfan dan M. Amin, empat nama lainnya sudah mengambil tapi belum menentukan kapan pemulangan berkas ke Demokrat Lamsel,” ujar Athor. Soal upaya bersatunya biru dengan biru pun disambut baik. Menurutnya peluang tetap terbuka lebar siapa berkoalisi dengan siapa masih sangat memungkinkan sejauh ini. “ Pada prinsipnya Demokrat memegang teguh itu, siapapun yang mendaftar baik dari kader internal maupun eksternal kami perlakukan sama baik. Penentunya ada pada survey menyangkut popularitas, kapabilitas dan elektabilitas,” pungkasnya. (ver)
Sumber: