Pelabuhan Bakauheni Dipasang Thermoscanner
KALIANDA – Ruangan isolasi khusus berikut belasan tenaga medis di RSUD dr. Bob Bazar, SKM Kalianda disiagakan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Pneumonia. Langkah antisipasi ini menyusul wilayah Bandar Lampung menjadi daerah waspada virus corona. Direktur RSUD dr. Bob Bazar, SKM Kalianda dr. Media Apriliana menegaskan, ruangan isolasi yang disiapkan berupa satu unit ruang perawatan dengan dua buah ranjang tempat tidur. Selain itu, tenaga medis yang disiagakan langsung dikoordinatori dokter spesialis paru yang dimiliki rumah sakit plat merah tersebut. “Tenaga medisnya juga kita siagakan sekitar 10an perawat untuk membantu dokter spesialis paru. Kalau ruangan tidak perlu banyak, apalagi ini sifatnya sebagai bangsal isolasi yang harus steril dan bersih,” ungkap dr. Media Apriliana kepada Radar Lamsel, Selasa (28/1) kemarin. Dia menjelaskan, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan beredarnya informasi soal penyakit mematikan ini. Sebab, dikhawatirkan justru akan memperkeruh suasana yang bisa menjatuhkan psikologi diri sendiri dan orang lain. “Apalagi sejauh ini Indonesia belum ada warga yang positif mengidap virus corona. Tetapi, antisipasi dan pencegahan perlu dilakukan sebagai langkah kewaspadaan dini. Ini himbauan dari Dinkes Provinsi Lampung tadi saat rapat koordinasi,” terangnya. Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Lamsel Kristi Endarwati menyatakan, selain wilayah Bandara Raden Intan II yang telah dipasang dua unit thermoscanner, jajaran kesehatan juga memasang alat yang sama di kawasan Pelabuhan Bakauheni. Sebab, kawasan tersebut dianggap menjadi pintu masuk paling sibuk untuk wilayah Pulau Sumatera dan Jawa. “Hari ini (kemarin’red) ditambah satu alat thermoscanner di Pelabuhan Bakauheni sebagai langkah antisipasi lagi. Namun, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan adanya informasi ini. Karena, informasi ini disebarkan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan dini,” pungkasnya. Terpisah, keterangan Syaifullail Maslul Humas ASDP Cabang Bakauheni berbeda dengan keterangan Kristi yang menyebut memasang thermoscanner di Pelabuhan Bakauheni. Ia mengatakan belum menerima info ihwal pemasangan alat deteksi viros corona itu. “ Belum ada. Belum dapat info juga ada pemasangan di pelabuhan soal alat itu,” ujarnya dihubungi Radar Lamsel sore kemarin. Sebelumnya diberitakan, mewabahnya virus golongan baru yang berjuluk Novel Corona Virus (nCoV) atau virus corona belakangan ini sangat menggemparkan publik. Ironisnya, berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, wilayah Bandar Lampung masuk dalam 19 daerah bestatus waspada terhadap penyebaran penyakit mematikan ini. Dari data yang dihimpun Radar Lamsel melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan, 19 daerah waspada virus corona diantaranya adalah Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Bitung dan Manado. Bahkan, dari edaran Kemenkes RI melalui Direktur Jendaral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: SR.03.04/II/55/2020 tentang Kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Pneumonia ke Indonesia yang diakibatkan virus corona menghimbau seluruh lapisan masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit tersebut. Yakni, dengan melakukan cuci tangan pakai sabun, mengenakan masker saat bepergian, menghindari interaksi dengan orang yang menderita batuk pilek dan selalu mengenakan masker bagi yang sedang menderita batuk pilek. Dinkes Lamsel sendiri langsung bergegas menindaklanjuti edaran tersebut. Dua unit thermoscanner dipastikan telah terpasang di terminal keberangkatan dan kedatangan Bandara Raden Intan II berkat koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Panjang, Kota Bandar Lampung. “Kami langsung menerbitkan surat edaran resmi dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit yang berkembang sangat cepat dibebarapa negara seperti China, Jepang, Korea Selatan dan Thailand merujuk pada surat edaran Kemenkes RI. Yang ditujukan ke seluruh layanan kesehatan yang ada di wilayah Lamsel,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Lamsel Kristi Endarwati kepada Radar Lamsel, Senin (27/1) lalu. (idh)
Sumber: