Lele Warga Palas ’Mematil’ Pemkab
PALAS – Belum terealisasinya perbaikan sebagian ruas jalan poros Kecamatan Palas mengundang aksi protes dari sejumlah masyarakat Desa Sukaraja. Rasa kekecewaan terhadap kondisi ruas jalan yang mengalami kerusakan parah itu, ditunjukan oleh masyarakat dengan menebar ikan lele di jalan berlubang. Kemudian ikan tersebut ditangkap bersama-sama, Rabu (29/1). Salah satu tokoh masyarakat setempat Ranusi mengatakan, aksi menangkap ikan di kubangan jalan poros ini sebagai bukti kekecewaan masyarakat Desa Sukaraja yang sejak lama menginginkan perbaikan jalan. “Kami menabur ikan di kubangan jalan ini untuk menunjukan rasa kekecewaan masyarakat, karena selama ini jalan belum tersentuh perbaikan dari pemerintah,” ujar Ranusi kepada Radar Lamsel di sela aksi terebut. Ranusi menjelaskan, jalan tersebut mengalami kerusakan parah sejak lima tahun terahir, masyarakat juga sudah bosan bergotong royong melakukan perbaikan, dengan dengan menimbun jalan yang tidak berkesudahan. Ia juga sangat menyayangkan, perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan pada 2019 lalu justru dimulai dari Desa Palas Jaya yang menjadi ujung jalan poros. Padahal kerusakan yang paling parah berada di Desa Sukaraja. “Masyarakat juga sudah capek nimbun jalan dengan batu sabes, menyaksikan truk yang terperosok dikubangan. Tapi kok perbaikan yang diutamakan di bagian ujung jalan poros. Bukan di Sukaraja yang menjadi gerbang Kecamatan Palas,” paparnya. Dalam aksi tersebut, lanjut Ranusi, masyarakat menginginkan Pemerintah Lampung Selatan dapat hadir di lokasi kerusakan jalan tersebut. Agar masyarakat Sukaraja bisa menyampaikan aspirasinya. “Harapan kami pemerintah bisa hadir di sini, sehingga masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung,” sambungnya. Kepala Desa Sukaraja, Sinarti mengatakan, jalan mengalami kerusakan parah sekitar tiga kilo meter. Pihaknya juga telah berupaya mengajukan perbaikan jalan poros tersebut. “Jalan ini memang sudah wajar mendapat perbaikan, kami juga selalu mengajukan perbaikan jalan ini setiap ada rakor kecamatan. Bahkan sampai ke DPR RI, dan mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi pada tahun ini,” harapnya. Selang beberapa jam dari aksi protes tersebut, sambung Sinarti, hujan deras sekitar pukul 16.00 WIB kembali menyebabkan jalan poros tersebut dari Dusun I – Dusun I Desa Sukaraja tergenang banjir. Banjir terjadi lantaran saluran drainase serta gorong-gorong yang tersumbat, sehingga genangan air hujan memenuhi badan jalan dengan ketinggian 40 senti meter. “Iya tadi sore jalan ini tergenang banjir setinggi dengkul orang dewasa. Sehingga jalan poros ini tidak bisa dilalui kendaraan, khusunya roda dua,” tuturnya. Banjir tersebut juga diamini oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukaraja, Iis Wahyudi. Menurutnya selain menghentikan lalu lintas kendaraan, banjir tersebut juga merendam dua rumah warga Dusun II. “Banjir juga merendam dua rumah warga, serta dua toko di area Pasar Sukaraja. Meski begitu banjir tidak berlangsung lama karena masyarakat langsung turun membersihkan saluran drainase yang tersumbat,” pungkasnya. (vid)
Sumber: