Puso Meluas Capai 781 Hektar

Puso  Meluas Capai 781 Hektar

PALAS  -  Luas tanaman padi yang mengalami puso atau gagal panen akibat terdampak banjir di wilayah Kecamatan Palas kian meluas. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas mendata,  hingga hari ke tiga paska banjir yang merendam 3.500 hektar lahan persawahan, telah terdapat 781 hektar tanaman padi yang gagal panen. Kepala UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas Agus Santosa mengatakan, kerusakan tanan akibat terdampak banjir semakin meluas. Selama tiga hari belakangan luas tanaman padi yang dinyatakan puso telah mencapai 781 hektar. \"Pada hari Kamis (30/1) pekan kemarin yang terdampak hanya 335 hektar, Sekarang luas kerusakan sudah menjadi 781 hektar,\" ujar Agus memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Minggu (2/2). Sebelumnya, sambung Agus, tanaman padi yang mengalami kerusakan hanya terjadi di Desa Rejomulyo 15 hektar, Bumirestu  200 hektar, Pulau Tengah 5 hektar, Bumidaya 100 hektar, Bumi Asih 15 hektar. Namun saat ini puso juga terjadi di Desa Tanjunhjaya100 hektar, Bumi Asri 20 hektar, Mekarmulya 25 hektar, Pulaujaya 50 hektar, Bali Agung 150 hektar. Kemudian di Desa Bangunan 30 hektar, Pematang Baru 25 Hektar, Sukamulya 10 hektar, dan Desa Sukaraja 25 hektar. \" Sebelumnya puso hanya terjadi di empat desa, sekarang sudah 11 desa. Tanaman padi membusuk karena terendam banjir,\" sambungnya. Agus menjelaskan, hingga saat ini banjir juga masih menggenangi 450 hektar lahan di Desa Mekar Mulya dan Bandan Hurip. Pihaknya, juga telah mengajukan bantuan benih untuk tanaman padi yang mengalami gagal panen.“Lahan yang dipastikan puso, sudah kami usulkan untuk mendapatkan banana benih padi kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Lampung Selatan,\" sambungnya. Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan, Bibit Purwanto mengatakan, saat ini Lampung Selatan hanya memiliki cadangan benih untuk 300 hektar lahan. \"Cadangan benih hanya tersedia untuk 300 hektar. Namun kami sudah usulkan benih 1.000 hektar ke Dinas Tanaman Pangan Provinsi,\"  pungkasnya. (vid)

Sumber: