DBD Serang 86 Warga di Bulan Januari
KALIANDA – Serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada musim penghujan memang wajib diantisipasi. Pasalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan mencatat sebanyak 86 warga terjangkit penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aydes aygepty medio Bulan Januari 2020. Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Lamsel Kristi Endarwat menyebutkan, kasus DBD yang terjadi di wilayah kerjanya masih dalam batas wajar. Terlebih, dalam setiap cakupan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) angka penderitanya yang positif masih dibawah 10 kasus. “Kalau berkaca di Tahun 2019 lalu, medio Januari ada 100 kasus. Bisa dibilang ada penurunan angka. Hal ini, menandakan masyarakat sudah menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ungkap Kristi kepada Radar Lamsel, Senin (3/2) kemarin. Dia menegaskan, sebaran kasus DBD hampir terjadi disetiap wilayah kecamatan. Sebab, dari 26 puskesmas yang tersebar hanya wilayah kerja Puskesmas Hajimena yang nihil pasien DBD. “Paling tinggi di Puskesmas Ketapang ada 9 kasus. Puskesmas lainnya dibawah angka itu dan variatif, ada yang 7 kasus, 6 sampai 2 kasus rata-rata disetiap puskesmasnya. Semua daerah yang dianggap menjadi penularan DBD sudah ditangani oleh personel medis di masing-masing wilayah,” tegasnya. Meski demikian, pihaknya terus mengingatkan masyarakat agar melakukan PHBS setiap harinya. Sebab, pada Bulan Februari ini masih dalam fase penularan penyakit mematikan tersebut. “Kalau kita lihat dari kondisi cuaca masih sama. Bisa jadi kasusnya lebih tinggi dari bulan Januari kemarin karena hujan terus mengguyur. Maka, kami terus ingatkan kepada masyarakat untuk 3 M plus. Jangan sampai ada korban akibat terjangkit penyakit ini. Kita bersyukur sejauh ini tidak ada korban yang sampai meninggal dunia. Harapannya jangan sampai ada korban kedepannya,” bebernya. Masih kata Kristi, Dinkes bakal terus melakukan imbauan kepada masyarakat terhadap ancaman DBD. “Kalau jajaran kesehatan kami pastikan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Logistik dan obat-obatan juga cukup disetiap puskesmas,” pungkasnya. Dilain pihak, wabah penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) menyerang diwilayah kerja Unit Pelakasan Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas, sejak dua pekan terakhir. Kepala UPT Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas Rosmeli mengatakan, serangan penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti itu mulai terjadi sejak pertengahan Januari lalu. Korban pertama yakni Ali Hidayat (30) warga Desa Palas Pasemah, Ali Imron (16) warga Desa Sukamulya, Siti Aminah (49), dan Putri Ayu (17) warga Desa Suka Bakti. “Serangan DBD mulai terjadi sejak 17 Januari lalu, terahir kemarin (2/2) salah satu pasyen asal Suka Bakti dinyatakan positif DBD. Hingga saat ini kasus DBD sudah menyerang empat warga,” ujar Rosmeli memberikan keterangan kepada Radar Lamsel saat ditemui di kantornya, Senin (3/2). Rosmeli, menjelaskan hingga saat ini ke empat pasien DBD tersebut menjalani perawatan di RSU Bob Bazar Kalianda. Sementara dilapangan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan epidemologi (PE). “Semua pasien menjalani pengobatan di Bob Bazar, namun untuk pasien dari Palas Pasemah sudah pulang hari ini. Kemungkinan pasien terkena DBD dari luar daerah Palas. Terutama dua pasien dari Desa Palas Pasemah, Siti bekerja di pasar Kalianda dan Ali Hidayat sopir di kota Metro. Karena kami tidak menemukan jentik nyamuk Aedes Aegypti di rumah mereka,” terangnya. Sementara itu Pemegang Program DBD UPT Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas Joko Priyanto menerangkan, PE yang dilakukan di kediaman Ali Imro dan Putri Ayu juga tidak ditemukan jentik nyamuk DBD. Saat ini, lanjut Joko, upaya pencegahana hanya dilakukan dengan abatesasi dan pemantauan jentik nyamuk secara berkala di lingkungan rumah pasyen. “ Belum kami lakukan fogging kerana pada saar PE tidak ditemukan jentik nyamuk. Namun kami tetap melakukan upaya pencegahan dengan abatesasi dan pemantauan jentik nyamuk secara berkala,” pungkasnya. (idh/vid)
Sumber: