Awasi Produk Impor Asal Cina

Awasi Produk Impor Asal Cina

BAKAUHENI – Polres Lampung Selatan bakal memperketat penjagaan di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni, dan Pelabuhan BBJ. Hal ini sesuai dengan instruksi pemerintah mengenai penerimaan barang impor seperti produk dan bahan pokok asal Cina. Jadi, produk-produk atau bahan pokok yang melintas di dua pelabuhan itu bakal dicek, dan dilihat kelayakannya. Kapolres Lamsel, AKPB. Edi Purnomo, S.IK menegaskan piahknya bakal lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap barang-barang seperti itu. Apalagi barang yang berstatus impor. Mantan Kapolres Mesuji ini mengatakan, tugas institusi untuk memastikan apakah barang yang dikirim itu legal. “Tapi yang bisa memastikan (aman) pihak yang mengeluarkan dokumen. Tapi kami akan melihat secara keseluruhan, lengkap atau tidak (berkasnya). Kalau bawang itu lebelnya sudah bahasa Indonesia,” katanya saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (9/2/2020). Semula, perhatian memang tertuju di Pelabuhan Bakauheni, yang notabennya menjadi angkutan penumpang. Tetapi, polisi mulai melirik Pelabuhan BBJ karena pelabuhan ini melayani angkutan barang. Dalam penjagaannya, Polres Lamsel di back-up dengan anggota dari Polsek Penengahan, selaku pemegang wilayah teritorial di sana. Lebih lanjut, pengetatan ini dilakukan setelah KSKP Bakauheni mendapati bawang putih impor dari Cina seberat 20 ton melintas di Pelabuhan Bakauheni pada Jumat (7/2/2020) lalu. Bersama Balai Karantina Pertanian Wilker Bakauheni, polisi mengecek kelengkapan dokumen barang tersebut. Setelah dicek, bawang impor merk 555 yang hendak dikirim ke DKI Jakarta itu dinyatakan legal karena memiliki syarat kelayakan produk barang khusus impor. Kepala KSKP Bakauheni, AKP. Indra Prameswara, S.IK mengatakan pemeriksaan untuk memastikan jika bawang putih dari Cina itu dikeluarkan secara resmi. “Kami melakukan penelitian secara mendetail terkait dokumen pemasukan, dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh dinas tempat asal barang itu. Penyebaran virus itu (corona) membuat seluruh instansi terkait bekerja ekstra dalam melakukan pemeriksaan barang dan sembako. Terlabih produk impor dari Cina,” katanya. (rnd)

Sumber: