Berburu Giant Travelly di Tanjung Tua

Berburu Giant Travelly di Tanjung Tua

BAKAUHENI – Bagi anda pencinta hobby memancing, belum akan dikatakan hebat jika belum mengenal dan mencoba spot memancing di Tanjung Tua yang terletak di pesisir Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Spot Tanjung Tua, sangat terkenal bagi mancing mania. Spot ini menyimpan potensi ikan besar, semacam simba (giant travelly). Spot Tanjung Tua, oleh mancing mania seringkali disebut surga yang tersembunyi. Karenanya, spot ini wajib masuk dalam agenda. Tentu para mancing mania, ingin menjajal tarikan ikan simba dengan berat bisa mencapai lebih dari 20 kilogram. Spot memancing di Tanjung Tua memang sudah lama dikenal oleh para mancing mania lokal di Lampung Selatan. Setiap hari banyak para pemancing yang datang mencoba peruntungan untuk bisa bertarung melawan tarikan ikan besar di spot ini. “Apalagi pada akhir pekan. Jumlah pemancing yang datang akan lebih banyak lagi,” kata Jek, pokdarwis yang mengelola wisata pantai Tanjung Tua, Minggu (9/2). Para mancing mania ini sebagian besar datang dari beberapa daerah di Lampung Selatan. Ada yang datang dari Penengahan, Kalianda, Sidomulyo, Ketapang dan dari Bakauheni. Tapi terkadang ada juga mancing mania yang datang dari Bandar Lampung, Pringsewu, Kota Metro, Bandar Jaya, Banten dan juga dari Jakarta. Ada mancing mania yang datang sejak pagi. Tapi sebagian besar datang, biasanya datang pada siang hari hingga sore. Tidak semua para mancing mania yang datang ke spot Tanjung Tua, bisa merasakan pertaruan dengan ikan-ikan besar. Banyak pula yang harus pulang dengan tangan hampa, meski telah seharian memancing. “Biasanya kalau cuaca dan gelombang agak tenang, banyak yang dapat. Tetapi kalau gelombang agak kuat biasanya jarang pemancing yang dapat,” ujar Jek. Tentu untuk bisa merasakan sensasi petarungan dengan ikan besar, modal yang dibawa mancing mania harus mumpuni. Joran yang panjang, reel yang bagus dan senar (tali pancing) yang kuat serta popper. Setidaknya, mancing mania harus merogoh kocek Rp. 1,2 juta hingga Rp. 2,5 juta untuk membeli alat pancing. Tapi, besarnya modal yang dikeluarkan ini akan terbayar lunas, ketika mancing mania berhasil memenangkan pertarungan melawan ikan simba besar yang ada di spot Tanjung Tua. “Biasanya untuk ikan simba disini antara 7 kilogram hingga 22 kilogram. Tapi ada yang pernah naikan ikan simba berat 27 kilogram,” kata Agus seorang pemancing. Dirinya mengatakan, pertarungan dengan ikan besar memiliki sensai tersendiri. Tidak jarang untuk bisa menaklukan ikan, membutuhkan waktu yang cukup lama dan menguras tenaga. Berbeda dengan spot mancing di beberapa daerah yang biasanya menggunakan kapal atau perahu nelayan. Tanjung Tua dikenal dengan spot rock fishing   atau landbase popping. Landbase popping merupakan teknik popping yang dilakukan dari atas tebing dengan menggunakan umpang popper yang terbuat dari kayu atau fiber dengan diberi treble hook (tiga mata pancing) Biasanya para mancing mania, menggunakan peralatan jorang popping panjang 2,5 meter, senar pancing PE 6-10 dan reel kelas 8.000 hingga 20.000. Tapi tidak semua pemancing yang datang ke Tanjung Tua menggunakan popping. Ada juga pemancing dasaran. Biasanya para pemancing ini mendapatkan ikan kakap dan tenggiri. “Saya memang hampir setiap akhir pekan kesini (Tanjung Tua). Tapi saya tidak mancing popping. Saya mancing dasaran,” kata Robby, pemacing lainnya. Untuk menuju ke spot memancing Tanjung Tua tidaklah sulit. Jika dari arah Bandar Lampung, menuju Bakauheni. Sebelum memasuki pelabuhan Bakauheni, mancing mania belok ke kanang ke Dusun Kenyaan dan terus ke Dusun Sukareme Penobaan. Dari Dusun Sukarema, mancing mania bisa menggunakan sepeda motor untuk ke lokasi spot memancing melewati kebun jagung sekira 10 hingga 20 menit. Tapi kini, sedang dibangun sebuah akses jalan besar. Tentu bagi anda seorang penghobby memancing, kurang lengkap rasanya bila belum pernah menjajal spot memancing lands base popping di Tajung Tua, Bakauheni.(man)

Sumber: