Corona oh Corona! Harga Udang Pun Merosot

Corona oh Corona! Harga Udang Pun Merosot

SRAGI – Mewabahnya virus corona di beberapa neraga belahan dunia  selama satu bulan terahir  mulai mempengaruhi sektor budidaya udang vaname di Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi. Akibat wabah virus corona tersebut menyebabkan harga udang vaname sejak Januari lalu berangsur mengalami penurunan harga jual. Iskandar (46) salah satu petani tambak udang vaname mengatakan, harga udang vaname mulai mengalami penurunan harga sejak awal Januari lalu. Dimana harga udang merosot mulai dari Rp 7.000 - Rp 10.000 perkilo gramnya. “Sejak awal tahun harga udang berangsur menurun. Cuma turun  Rp 1.000 perpekan namun rutin. Bahkan hingga saat ini harga udang tinggal Rp 49.000 untuk size 100 sebelumnya masih menyentuh Rp 56.000,” ujar Iskandar memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat ditemui di kediamannya, Selasa (18/2). Iskandar menjelaskan, merosotnya harga udang vaname tersebut disebabkan virus corona yang tengah mewabah di beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor udang vaname. “Biasanya kalau  Tahub Baru Imlek harga udang mengalami kenaikan, tapi tahun ini justru merosot. Dari kerangan pengepul udang harga udang merosot karena virus corona, sehingga udang belum bisa diekspor,” terangnya. Merosotnya harga udang vaname terebut juga dimani oleh Reva (50). Salah satu pengepul hasi tambak di Desa Bandar Agung ini menjelaskan harga udang vaname tersebut dipengaruhi virus corona di negara Cina sehingga menyebabkan penuruan jumlah ekspor. “Negara tujuan ekspor paling banyak yakni Cina, namun saat ini jumlah ekspor berkurang karena virus corona ini. Begitu juga dengan Taiwan dan Jepangpermintaan ekspor juga menurun,” ucapnya. Saat ini, sambung Reva, harga udang vaname di tinggakat pabrik ekspor hanya Rp 46.000 per kilogram untuk size 100 dari sebelumnya Rp 51.000. Meski harga mengalami penurunan namun hingga saat ini Ia masih tetap melakukan pengiriman udang vaname ke pabrik ekspor di Jakarta. “Kalau transaksi jual beli masih berjalan, untuk memenuhi kebutuhan lokas. Kasihan petani kalau udangnya tidak dibeli, apalagi pada Januari lalu tambak terndam banjir,” pungkasnya. (vid)

Sumber: