Luas Lahan Persawahan Belum Valid

Luas Lahan Persawahan Belum Valid

PALAS – Luas lahan persawahan di wilayah Kecamatan Palas hingga saat ini masih kontroversi, setelah Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nanasional (ATR/BPN) pada tahun 2019 lalu mengumumkan luas lahan persawahan di wilayah Palas hanya tersisa 5.066,08 hektar. Berkurangnya luas lahan persawahan tersebut dinilai oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas tidak sesuai dengan luas lahan yang ada di lapangan yaitu seluas 7.200 hektar. Kepala UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, Agus santosa mengatakan data luas lahan yang dikeluarkan oleh ATR/BPN tersebut dinilai belum valid. Sebab, jumlah lahan seluas 5.066,08 hektar tersebut tidak sesuai dengan luas lahan yang ada di lapangan. “Kenapa kami katakan tidak sesuai, karena kenyataan dilapangan luas lahan masih 7.200 hektar. Kalaupun ada pengurangan tidak seluas itu,” ujar Agus memberikan keterangan kepada Radar Lamsel saat ditemui di kantornya, Selasa (18/2). Agus menjelaskan, keraguan terhadap luas lahan yang dikeluarkan Kementerian ATR/BPN tersebut dirasa tidak sesuai lantaran pendataan hanya dilakukan hanya melalui citra satelit. Selain itu, sambung Agus, tidak ada kejelasan penyebab berkurangnya lahan persawahan di wilaya Palas. “Pendataan hanya dilakukan dari citra satelit saja. Selain itu belum jelas penyebabnya, apakah beralih jadi pemukiman, atau lahan persawahan Palas masuk ke wilayah Lampung Timur. Mungkin juga pada saat pendataan melalui satelit sebagian lahan persawahan sedang ditanami jagung,” paparnya. Meski data luas lahan belum valid, lajut Agus, luas lahan yang tersisa 5.066,08 hektar tersebut sudah dikukuhkan. Saat ini, pihaknya juga sudah memberikan laporan luas lahan di wilayah Palas sesuai dengan hasil pendataan ATR/BPN tersebut. Agus menilai, pelaporan data luas yang belum valid tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi jumlah bantuan pertanian di Kecamatan Palas. “Tadi kami telpon pihak BPN katanya lahan tersebut akan bertambah kembali. Tapi kenyataanya dikukuhkan, saat ini kami juga mulai meberikan laporan luas lahan tinggal 5.066,08 hektar ke Kementerian Pertanian. Yang kami khawatirkan jumlah bantuan akan berkurang, terutama bantuan subsidi pupuk,” tutup Agus. (vid)

Sumber: