Kapitasi Puskesmas Hajimena Turun 4.000 Peserta
NATAR - Peserta BPJS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas Hajimena sepanjang 2019 berkurang drastis, bahkan mencapai 4.000 peserta. Sontak saja, pemindahan FKTP besar-besaran itu mengagetkan pihak Puskesmas Hajimena pasalnya secara tidak langsung memperngaruhi kapitasi BPJS di UPT Puskesmas Hajimena, dimana kapitasi itu sendiri merupakan patokan pemberian honor pelayanan kepada tenaga medis. Kepala UPT Puskesmas Hajimena meminta agar Pemerintah Desa Hajimena, Sidosari dan Pemanggilan membantu pihaknya menyisir peserta BPJS yang pindah tersebut khususnya yang dibiayai oleh Pemkab Lamsel. \"Jujur saja pak, dari 18 ribu kini tinggal 14 ribu kapitasi peserta BPJS di Puskesmas Hajimena penyebabnya karena banyak peserta yang pindah ke FKTP di Bandar Lampung dan klinik-klinik,\" ungkapnya disela Lintas Sektoral Mini Puskesmas Hajimena, Kamis (20/2). Ia berharap, persoalan tersebut bisa terpecahkan sebab sebagian besar peserta BPJS yang berpindah FKTP itu merupakan peserta non mandiri atau yang dibiayai oleh Pemkab Lamsel. \"Setelah kami telusuri memang banyak yang peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran), artinya Pemda Lamsel yang bayar,\" tuturnya. Sementara Sekdes Hajimena Abdur Roni mengatakan, pemilihan FKTP itu merupakan kewenangan masyarakat itu sendiri, sulit bagi pihaknya untuk menghalangi apalagi pihak BPJS sendiri memuluskan mutasi FKTP itu. \"Hajimena ini kan memang beda, sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan Kota Bandar Lampung sehingga sulit jika ingin mengajak masyarakat memilih FKTP di Puskesmas Hajimena,\" ucap dia. Ia menilai, kuncinya adalah koordinasi antara pihak BPJS sendiri dengan Dinas Kesehatan Lamsel agar menyarankan para peserta BPJS memilih Faskes terdekat. \"Kami dari desa akan membantu menyisir dari bawah, siapa saja yang sudah mutasi Faskesnya, tetapi yang paling efektif adalah itu tadi,\" pungkasnya. (Kms)
Sumber: